Kamis 15 Jan 2015 13:40 WIB

Suami Mantan Dubes Australia Terlibat Pelecehan Seksual Anak

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Vytas Bronius Kapociunas, suami dari mantan Duta Besar Australia untuk Spanyol diadili atas dakwaan pelecehan seksual terhadap seorang anak, saat pasangan itu tinggal di luar negeri tahun lalu.

Kapociunas (71 tahun), diadili di Mahkamah Agung Canberra dengan tiga dakwaan melakukan hubungan seksual dengan anak perempuan di bawah usia 16 tahun.

Kejahatan ini diduga terjadi di Madrid, Spanyol, pada periode ketika Vytas tinggal di sana bersama sang istri, yakni Jane Hardy, mantan Dubes yang merupakan salah satu diplomat paling senior Australia. Bulan Oktober tahun lalu, Vytas mengaku tidak bersalah atas dakwaan yang dikeluarkan pengadilan terhadapnya.

Dalam persidangan terungkap, korban mengunjungi rumah Vytas di Spanyol dan insiden itu diduga terjadi setelah ia menggedong sang anak di atas punggungnya menuju kamar tidur. Malam itu, korban diduga mengatakan kepada ibunya apa yang telah terjadi dan bahwa itu adalah rahasia.

Vytas membantah tuduhan itu dan mengatakan, ia hanya menggelitik dan meniup buah frambosa pada perut si gadis. Ia mengatakan kepada polisi, anak perempuan itu mencium bibirnya ketika ia menyapa dan mengucapkan selamat tinggal kepada Vytas.

Jane Hardy kembali ke Australia setelah tuduhan itu mencuat, dan Departemen Luar Negeri Australia sendiri menekankan bahwa tidak ada tuduhan perilaku tak senonoh atau ilegal yang dilayangkan terhadap diplomat senior ini.

"Duta besar Australia untuk Spanyol yang terakhir, yakni Jane Hardy, menyelesaikan tugasnya pada 3 November [2014] dan telah kembali ke Australia," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

"Jane kembali melalui kesepakatan bersama dengan instansi kami. Belum ada tuduhan perilaku tak pantas atau ilegal yang dilayangkan terhadap dirinya,” sambung sang jubir baru-baru ini.

Ia menambahkan, "Jane melakukan tugasnya di Spanyol dengan baik dan, setelah ia kembali, mendapat posisi senior di Canberra."

Kasus ini akan kembali disidangkan bulan depan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement