Staf dan anak-anak di Pusat Pendidikan Anak Usia Dini C&K di Magnetic Island tiba dari liburan sekolah mereka dan mendapati seseorang telah mengambil cacing tanah peliharaan mereka beserta sarangnya. Direktur lembaga itu, Lana Collier mengatakan pencuri akan berdampak pada rasa aman anak-anak asuh mereka.

 

 

Menurut Collier,  pencurian ini terjadi hanya selang satu hari setelah cabang mereka di Sunshine Coast dicuri ternak lebahnya.

 

"Ini merupakan sesuatu yang sangat keterlaluan, pertama bagaimana mungkin ada orang yang tega mencuri dari anak kecil, kedua yang dicuri cacing? keterlaluan sekali. Untungnya sarang lebah kami juga tidak mereka curi," katanya.

 

Peternakan cacing ini memang sengaja diletakan di luar dan tidak dikunci, namun pengelola fasilitas yang membantu menjaga dan merawat anak selama orang tua mereka bekerja ini memastikan peternakan cacing mereka tidak bisa diakses burung atau binatang pencuri lainnya. Ternak cacing itu diletakkan didalam sebuah drum.

 

Collier mengatakan seluruh populasi cacing mereka yang dicuri diperkirakan berjumlah 1000-an cacing dan pastinya masuk jika dituangkan ke dalam pelastik sampah.

 

"Saya kira tidak ada orang yang mau melarikan diri dari pulau ini dengan membawa cacing dan kotoran cacing kami. Saya pikir mereka masih di sini di suatu tempat, "kata Collier.

 

"Ini adalah tindakan kotor yang memalukan."

 

Masyarakat di Magnetic Island telah menanggapi pencurian ini dengan menawarkan untuk menggantikan cacing yang hilang tersebut. Collier mengatakan pihaknya mengapresiasi kebaikan hati masyarakat sekitar, namun yang menyedihkan adalah lembaganya harus mengevaluasi keamanan mereka.

 

"Kami memiliki lampu keamanan. Saya tidak tahu apa lagi yang benar-benar bisa kita lakukan. Kita sepertinya tidak perlu memasang kamera keamanan di taman kanak-kanak," kata Collier.

 

Pusat  perawatan anak ini menggunakan peternakan cacing tersebut sebagai alat pendidikan untuk mengajar topik-topik seperti keberlanjutan dan daur ulang, dan untuk membantu memelihara kebun mereka.

 

Ikuti Whatsapp Channel Republika