Ahad 08 May 2016 10:27 WIB

Koala Nyaris Punah dari Tenggara Queensland

Tidak dipungkiri lagi kalau populasi koala di Tenggara Queensland terus menurun.
Foto: abc
Tidak dipungkiri lagi kalau populasi koala di Tenggara Queensland terus menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Salah satu kawasan dengan populasi koala terbesar dan terpenting di Australia dinyatakan efektif punah. Sebuah laporan terbaru memperingatkan penurunan populasi koala berlangsung lebih cepat dalam beberapa tahun terakhir.

Jumlah populasi koala terbaru yang diperoleh ABC menunjukkan terjadinya bencana penurunan populasi koala dalam 20 tahun terakhir di kawasan pesisir yang banyak terdapat koala di tenggara Queensland dan daerah Pine Rivers.
 
Kajian pemodelan populasi koala di Tenggara Queensland yang meliputi hampir 10 ribu kilometer persegi, diserahkan kepada Pemerintah Negara Bagian Queensland Agustus lalu. Laporan itu menyebutkan lebih dari 80 persen populasi koala telah menghilang dari pesisir Koala, begitu juga di dalam dan sekitar Brisbane sejak 1966. 
 
Begitu juga sekitar 50 persen populasi koala telah hilang dari Pine Rivers sebuah kawasan di Utara Brisbane pada periode yang sama.
 
"Sudah ada sejumlah daerah dimana koala [di Pantai Koala] dengan tingkat kepadatan yang rendah sehingga mereka secara efektif dinyatakan punah. Tampaknya hilangnya koala dari banyak situs yang ada ini sudah dekat," kata laporan itu.
 
Penulis utama laporan ini, Associate Profesor dari Universitas Queensland, Jonathan Rhodes mengatakan hilangnya habitat, penyakit dan serangan anjing terus mengancam koala di dalam kawasan tersebut dan juga kawasan-kawasan yang berkembang di sekitarnya.
"Mungkin perlu dilakukan beberapa keputusan sulit tentang di mana kita perlu memprioritaskan perlindungan koala," katanya.
 
Profesor Rhodes menyarankan pemerintah mungkin perlu berkonsentrasi pada daerah-daerah yang masih memiliki peluang untuk mempertahankan koala, seperti di daerah-daerah.
 
"Jika ada populasi yang kita benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa, kita harus mengakui hal itu dan memfokuskan upaya  pada populasi di mana kita bisa sukses," katanya.
 
Laporan itu memperingatkan ada bukti populasi menyusut lebih cepat dari waktu ke waktu dan penurunan itu mungkin menjadi indikasi pola penurunan populasi yang lebih luas di Tenggara Queensland. Sembilan bulan setelah menerima laporan, Menteri Negara Lingkungan Hidup Queensland, Steven Miles telah menandatangani rencana untuk menyusun sebuah panel ahli untuk merancang kebijakan ke arah yang benar.
 
"Saya pikir sudah waktunya untuk melakukan percakapan yang jujur dengan para pembuat kebijakan, tetapi juga masyarakat tentang apa yang kita pikir akan dapat melindungi koala di wilayah kita. Alternatifnya adalah melakukan apa yang pemerintah lain telah dilakukan, kemudian memberitakan solusi ini lalu menyadari kalau kebijakan itu tidak bekerja. Kita perlu menentukan beberapa tindakan baru dan kami bertekad untuk memulainya dalam beberapa bulan bahkan bertahun-tahun," katanya.
 
Juru bicara World Wildlife Fund Martin Taylor mengatakan jumlah populasi yang mengerikan. "Kita menjadikan koala sebagai maskot untuk Pertandingan Commonwealth Games tapi di Tenggara Queensland ternyata hewan itu sudah nyaris punah, itu memalukan," katanya.
 
Dia mengatakan mendirikan sebuah panel ahli adalah langkah yang menuju ke arah yang benar, tetapi mengatakan tindakan mendesak perlu juga dilakukan."Koala menghilang saat kita sedang membahas masalah ini, oleh karena itu kita perlu lebih dari sekedar analisis. Kita perlu hukum yang lebih kuat untuk menghentikan penyebab punahnya koala-koala tersebut," ujarnya.
 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-05-08/koala-nyaris-punah-dari-tenggara-queensland/1578154
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement