Ahad 22 May 2016 22:29 WIB

Dosen Universitas Monash Meninggal Usai Daki Gunung Everest

Maria Strydom, seorang pengajar di Universitas Monash yang dikenal koleganya sangat menyukai kegiatan luar ruang meninggal karena penyakit ketinggian ketika berusaha turun dari puncak Gunung Everest.
Foto: abc
Maria Strydom, seorang pengajar di Universitas Monash yang dikenal koleganya sangat menyukai kegiatan luar ruang meninggal karena penyakit ketinggian ketika berusaha turun dari puncak Gunung Everest.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Maria Strydom, seorang pengajar di Universitas Monash yang dikenal koleganya sangat menyukai kegiatan luar ruang meninggal karena penyakit ketinggian ketika berusaha turun dari puncak Gunung Everest.

Strydom, yang juga dikenal sebagai Marisa, merupakan dosen keuangan di Universitas Monash dan bersama dengan suaminya Rob ketika dia jatuh sakit karena penyakit di ketinggian saat berusaha turun dari puncak Gunung Everest.
 
Dia sedang dalam perjalanan dari Kamp Empat ke Kamp Tiga ketika jatuh sakit, kata Pasang Phurba Sherpa, seorang anggota direktur di trek puncak ketujuh.
 
"Setelah berhasil mencapai puncak Gunung Everest, Sabtu (21/5) dia tampak sangat lemah dan menderita akibat kehilangan tenaga yang merupakan tanda-tanda penyakit akibat ketiggian,” katanya.
 
Ibunya, Maritha Strydom, memastikan kematian anak perempuannya di Facebook dan menyatakan dia terlalu sedih untuk berkomunikasi. 
 
ABC telah menghubungi DFAT untuk menanggapi masalah ini.
 
Pendaki asal Belanda, Eric Alrnold, yang mendaki akibat penyakit ketinggian dan meninggal pada Jumat (20/5) lalu. Kantor berita Belanda, ANP melaporkan Arnold mengatakan pada rekan satu timnya setelah kembali dari puncak dirinya sudah tidak bertenaga lagi dan kemudian dia meninggal ketika tertidur.
 
Arnold merupakan bagian dari pendaki yang terperangkap dalam bencana longsor salju mematikan di base camp Everest tahun lalu pascaterjadinya gempa bumi dahsyat di Nepal.
 
Sekitar 330 pendaki telah berhasil mendaki Gunung Everest pada musim ini, termasuk Alyssa Azar yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia itu pada Sabtu (21/5) dan menjadi remaja Australia termuda yang berhasil melakukan pendakian hingga ke puncak Everest.
 
Namun, dua pendaki gunung lainnya meninggal dalam beberapa hari terakhir. Seorang pendaki pemandu asal Nepal juga tewas pada Kamis setelah terpeleset dan jatuh 2.000 meter di Gunung Lhotse, yang merupakan puncak keempat tertinggi di dunia.
 
Pada hari yang sama seorang pendaki asal India juga meninggal setelah jatuh sakit saat turun dari Gunung Dhaulagiri, yang juga berada di pegunungan Himalaya.
 
Sementara itu Universitas Monash mengunggah pernyataan turut berduka cita lewat akun Facebook dan mengatakan komunitas Universitas Melbourne sangat berduka dan merasa kehilangan atas kabar tragis ini.
 
"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang dan kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga, kerabat kolega dan mahasiswa Maria,”
 
Selama delapan tahun terakhir, Strydom telah berhasil mendaki Gunung Denali di Alaska, Aconcagua di Argentina, Gunung Ararat di Turki dan Kilimanjaro di benua kelahirannya, Afrika. Sebelum berangkat ke Nepal, Strydom mengatakan meskipun risiko yang mengancam nyawanya dalam mendaki Everest, dia merasa sangat siap untuk melakukan pendakian ini.
 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-05-22/dosen-universitas-monash-meninggal-usai-mendaki-gunung-everest/1582770
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement