Selasa 24 Jan 2017 11:11 WIB

Perempuan Australia Coba Cetak Rekor Dunia Berlayar ke Antartika

Lisa Blair berlayar dari kota Albany, Australia Barat untuk upayanya mencetak rekor dunia berkeliling ke kawasan Antartika.
Foto: ABC
Lisa Blair berlayar dari kota Albany, Australia Barat untuk upayanya mencetak rekor dunia berkeliling ke kawasan Antartika.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Lisa Blair, pelaut asal Queensland, Australia telah berlayar dari pantai di kota Albany, Australia Barat, mencoba mencetak rekor dunia mengelilingi kawasan Antartika. Perempuan berusia 32 tahun ini berharap menjadi wanita pertama yang mengelilingi Antartika sendirian tanpa berhenti dan tanpa bantuan dalam waktu kurang dari 100 hari.

Setelah masalah listrik menunda keberangkatannya, Lisa kemudian berlayar dengan disaksikan sekerumunan orang di King Sound Sound, Albany, Ahad (23/01).

"Saya telah mencoba berlayar setiap sore, kita berlayar empat atau lima jam setiap sore hanya untuk menguji peralatan dan menjajal kecepatan," kata Lisa.

"Memastikan peralatan elektronik bekerja dengan benar dan dengan seenang, bisa dikatakan semuanya baik."

Pelayaran sejauh 16 ribu mil akan melewati sejumlah cape, atau tanjung paling terkenal di dunia, yakni Cape Leeuwin, Cape Horn di lepas pantai negara Cile, dan Cape Agulhas di Afrika Selatan."Sesudah saya melewati 45 derajat ke arah selatan, maka akan mengalami badai pertama saya," kata Lisa.

A woman stands at the helm of a yacht moored in a marina.
Lisa Blair berlayar dengan perahunya, yang diberi nama 'Climate Action Now' keliling Antartica.

ABC Great Southern: Lisa Morrison

"Saya tidak sabar untuk belayar, menguji perahu, dan melihat bagaimana ia menangani, dan menjajal kecepatannya. Sampai itu belum terjadi, maka kita tidak bisa 100 persen nyaman," katanya.

Lisa berharap untuk memecahkan rekor dunia yang dipegang petualang Rusia Fedor Konyukhov dengan waktu tempuh 102 hari 35 menit dan 50 detik. Kapal siar berbahan fiberglass dirancang oleh Robert Hick, dan mengganti nama perahu menjadi 'Climate Action Now', untuk menggalang dana yang digunakan peningkatkan kesadaran soal perubahan iklim.

"Pesan dunia untuk melakukan tindakan yang dapat dilakukan masyarakat, tercakup dalam seluruh kapal. Saya hanya mencoba menunjukkan bahwa kita dapat membuat perbedaan dan sebagai individu, kita dapat membuat perubahan," kata Lisa.

Lisa diperkirakan dapat kembali ke Albany menjelang April mendatang. Dia akan berinteraksi dengan orang-orang saat dalam perjalanannya, dengan blogging dan unggah foto dan video di situsnya Lisa Blair Berlayar Arungi Dunia.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 23/01/2017 pukul 12:30 AEST dari artikel aslinya berbahasa Inggris, bisa dibaca disini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pelayar-perempuan-australia-coba-cetak-rekor-dunia/8203870
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement