Kamis 19 Oct 2017 02:06 WIB

Badan Intelijen Australia Kewalahan Hadapi Ancaman Asing

Rep: Andrew Greene/ Red:
abc news
abc news

Badan intelijen Australia mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menyelidiki semua "spionase berbahaya" dan "gangguan asing" terhadap Australia karena besarnya skala kegiatan "jahat" yang diarahkan pada negara ini, tahun lalu.

Dalam laporan tahunannya, Badan Intelijen Keamanan Australia (ASIO) mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi "sejumlah negara dan aktor lainnya yang melakukan spionase dan campur tangan asing terhadap Australia".

"Dinas intelijen asing mencari akses ke informasi istimewa dan/atau rahasia mengenai aliansi dan kemitraan Australia, posisi kami dalam masalah diplomatic internasional, isu ekonomi dan militer, sumber energi dan mineral kami, serta inovasi kami dalam bidang sains dan teknologi," kata laporan tersebut.

Selama 12 bulan terakhir, ASIO mengatakan bahwa mereka mengidentifikasi "kekuatan asing yang secara diam-diam berusaha membentuk opini publik, media dan pejabat pemerintah Australia" untuk mencoba "memajukan tujuan politik negara mereka sendiri".

Badan intelijen domestik Australia itu menemukan bahwa "komunitas etnis dan agama" juga "tunduk pada operasi pengaruh tersembunyi yang dirancang untuk mengurangi kritik mereka terhadap pemerintah asing".

Direktur ASIO, Duncan Lewis, menyebut spionase dan gangguan asing sebagai ‘ancaman yang berbahaya’.
Direktur ASIO, Duncan Lewis, menyebut spionase dan gangguan asing sebagai ‘ancaman yang berbahaya’.

ABC News: Marco Catalano

Laporan ASIO itu diterbitkan menyusul adanya peringatan publik dari sejumlah pejabat Australia, baru-baru ini, mengenai tingkat campur tangan pemerintah China di sejumlah kampus universitas.

"Campur tangan oleh aktor asing bisa merusak kedaulatan Australia dengan memajukan tujuan negara asing melalui campur tangan tersembunyi dalam sistem politik Australia dan berusaha untuk terlalu memengaruhi persepsi publik akan sejumlah isu," kata laporan tersebut.

Dokumen ASIO itu tak mengidentifikasi masing-masing negara yang menjadi terduga mata-mata, namun pejabat pemerintah Australia percaya, China menjadi lebih agresif dalam aktivitasnya melawan Australia.

"Campur tangan asing di tengah masyarakat diaspora Australia melalui gangguan atau cara lain bisa mengikis kebebasan yang dinikmati semua orang yang tinggal di Australia," sebut Direktur Jenderal ASIO, Duncan Lewis.

"Kegiatan -yang dilakukan secara diam-diam untuk mengaburkan peran pemerintah asing -ini merupakan ancaman bagi kedaulatan kami, integritas institusi nasional kami dan pelaksanaan hak warga negara kami."

"Sementara bahaya dari spionase dan campur tangan asing segera terbukti dalam beberapa kasus, dalam kasus lain, potensi bahaya itu bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk terdeteksi."

"Spionase dan campur tangan asing adalah ancaman berbahaya - aktivitas yang mungkin tampak tidak berbahaya saat ini bisa memiliki konsekuensi signifikan di masa depan.”

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement