Senin 26 Mar 2018 16:11 WIB

Lulusan Sekolah Australia Semakin Sulit Mencari Pekerjaan

Jumlah pengangguran di Australia meningkat.

Red: Nur Aini
Lulus kuliah (ilustrasi)
Foto: guardian
Lulus kuliah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Lulusan sekolah di Australia kini sulit mencari pekerjaan. Jumlah pengangguran kalangan muda Australia pun meningkat.

Hal itu dirasakan Taasha Goldbach yang sudah enam bulan menganggur. Ia mengatakan kondisi itu bukan karena ia tidak mau mencoba mencari pekerjaan. Tapi menurutnya, sejak lulus sekolah menengah pada 2014, kebanyakan lamaran pekerjaan yang ia masukkan diabaikan oleh banyak perusahaan.

"Setelah melamar kerja, biasanya saya tidak mendengar kabar apa-apa. Sebagian memberikan jawaban email secara otomatis, jika ada kata-kata yang sesuai diinginkan di surat lamaran, mereka akan melihatnya."

Taasha tidak sendirian. Ia dibesarkan di kawasan Skye, sebelah tenggara kota Melbourne. Kawasan tersebut menjadi salah satu titik dengan pengangguran terbanyak di kalangan anak muda di Australia. "Saya tahu beberapa orang yang bahkan belum pernah bekerja sejak sekolah, tapi mereka telah melamar setiap harinya," ujar Taasha.

"Saya melihat dengan kepala sendiri mereka melamar banyak posisi tapi tidak mendapatkan jawaban apa-apa, keadaan ini semakin sulit."

Kawasan Skye mencatat 15,1 persen pengangguran di kalangan anak muda Australia pada Januari. Menurut The Brotherhood of St Laurence keadaan tersebut bisa semakin buruk.

Organisasi itu menghimpun data dari Biro Statistik Australia untuk memetakan 20 kawasan dengan tingkat pengangguran anak-anak muda tertinggi. Kawasan pedalaman di negara bagian Queensland menjadi yang paling buruk, dengan angka mencapai 67,1 persen.

Kawasan lainnya adalah Southern Highland di New South Wales, dengan tingkat 28,9 persen; disusul dengan kawasan White Bay di Queensland, termasuk Bundaberg dan Hervey Bay.

Menurut Conny Lenneberg, Direktur Eksekutif dari Brotherhood of St Laurence, kesempatan kerja bagi anak-anak muda sebetulnya tidak harus tergantung pada di mana mereka tinggal. "Sebelumnya mungkin selalu pada lokasi tertentu, tetapi keadaannya makin buruk. Jika kita lihat pengangguran di kalangan anak muda Australia sebelum krisis finansial di tahun 2008 mencapai sekitar 8,8 persen secara keseluruhan. Sekarang kita melihatnya pada tingkat 12 persen.”

"Ini artinya anak-anak muda berusia 15-24 tahun semakin sulit untuk bisa masuk ke arena lapangan kerja."

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pengangguran-pemuda-australia/9588650
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement