Kamis 09 Aug 2018 04:00 WIB

Peneliti Kembangkan Plastik dari Sarang Lebah

Sarang lebah sedang diteliti untuk menciptakan bioplastik yang ramah lingkungan.

Red: Nur Aini
Lebah dan sarangnya (ilustrasi)
Foto: madebypakistan.com
Lebah dan sarangnya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sejumlah peneliti memanfaatkan lebah asli Australia dalam upaya memerangi masalah sampah plastik. Mereka mengembangkan bioplastik baru dengan memanfaatkan sarang lebah.

Para peneliti dari Humble Bee berusaha memanfaatkan sarang lebah jenis Banksia untuk menghasilkan plastik alami yang kedap air dan tahan api. Perusahaan yang bermarkas di Selandia Baru ini ingin menciptakan alternatif bahan plastik untuk kepentingan industri.

Pendiri Humble Bee Veronica Harwood-Stevenson mengumpulkan lebah Banksia (Hylius nubilosus) dari Queensland bersama peternak lebah setempat Chris Fuller. Penelitiannya ingin memahami kandungan dari lapisan sarang lebah.

"Lebah hitam ini berukuran kecil, biasa kita lihat di halaman rumah," katanya.

Pengalaman Chris dalam peternakan lebah diakui Veronica sangat membantunya. Dia mengaku memulai upayanya itu setelah membaca artikel tentang lebah yang melapisi sarangnya dengan material yang bisa dikembangkan sebagai bioplastik.

Bersama tim peneliti, Veronica kemudian berupaya membuat produk plastik secara biologis. Salah satunya Phil Lester, seorang profesor biologi di Victoria University of Wellington.

Para peneliti memeriksa DNA lebah Banksia untuk mengidentifikasi gen yang memungkinkan lebah ini mampu membuat bioplastik. "Yang kami lakukan sama dengan saat orang membuat insulin dibuat pada tahun 1970-an. Saat itu gen insulin dimasukkan ke dalam bakteri E. coli kemudian diproduksi secara massal," kata Veronica.

"Kami tidak akan menggunakan lebah betulan melainkan hanya mempelajari genetikanya," ujarnya.

Sebagian penelitian dilakukan di Queensland dan sisanya dilakukan di Selandia Baru. Menurut dia, Selandia Baru tak memiliki keahlian atau peternakan lebah asli.

Meskipun masih dalam tahap awal, Veronica optimistis langkah untuk menciptakan bioplastik dengan metode ini bisa terlaksana. "Sampah plastik sudah jadi masalah besar dan kami harap bisa ambil bagian untuk menciptakan solusi," katanya.

Menurut Veronica plastik akan selalu dibutuhkan. Banyak industri menggunakan plastik sebagai bahan yang tidak tergantikan. "Plastik itu penting dalam banyak industri di Australia. Kita tidak bisa berhenti menggunakannya," ujarya.

Dia berharap bioplastik yang kemungkinannya siap dijual dalam lima tahun mendatang, dapat memasok kebutuhan industri.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-08-08/bioplastik-dari-lebah-asli-australia/10086908
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement