Senin 27 Aug 2018 17:06 WIB

Kegilaan Warga Cina Demi Makan Durian

Durian semakin populer di masyarakat Cina hingga turis memborongnya dari Malaysia.

Red: Nur Aini
Durian. Ilustrasi
Foto: The Flaming Vegan
Durian. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Durian, buah dengan bau yang sangat menyengat semakin populer di Cina. Permintaan akan buah durian di Cina sedang meningkat.

Pada April tahun lalu, misalnya, dalam waktu 60 detik, 80 ribu durian laku terjual di situs belanja Alibaba. Durian yang dijual berasal dari toko-toko yang menjalin dagang dengan Thailand, produsen terbesar durian di dunia.

Tahun lalu, saat ada pameran durian di Cina Selatan, lebih dari 150 ribu warga membeli durian hingga ke produk turunannya. Produk itu seperti es krim rasa durian, durian beku, kopi, permen, bahkan topeng berbentuk durian untuk perayaan Halloween.

Sejumlah gerai-gerai asal negara-negara barat pun memanfaatkan kegilaan akan durian itu. Seperti restoran cepat saji McDonald's yang menawarkan es krim dan kue dadar dengan rasa durian. Ada pula Pizza Hut yang menyajikan pizza durian.

Berdasarkan data perdagangan dari badan PBB, impor durian ke Cina telah meningkat rata-rata 35 persen per tahun. Nilai impor mencapai 1,1 miliar dolar Australia, atau lebih dari Rp 11 triliun. Nilai itu meningkat dari 243 juta dolar Australia, atau lebih dari Rp 2,4 triliun.

Saat ini, baru Thailand yang dapat mengimpor buah segar durian ke Cina karena persetujuan perdagangan. Tapi, banyak konsumen Cina yang mencari berbagai jenis durian, seperti jenis durian yang paling banyak dilarang masuk ke kendaraan umum, yakni Musang King, yang dibudidayakan di Malaysia.

Tur durian menjadi populer bagi turis Cina

"Durian paling enak jika dimakan segar. Untuk menarik lebih banyak turis Cina, cara terbaik adalah membawanya ke sini untuk dinikmati saat masih sangat segar," ujar Steel Zhao, manajer pemasaran Tourism Malaysia di Cina, kepada Kantor Berita Nasional Malaysia.

Tapi tidak seperti di Cina, tidak ada pelarangan untuk mengimpor durian Malaysia ke Hong Kong. Durian blogger di Malaysia, Sarita Low mengatakan kepada ABC ada banyak turis asal Cina datang ke Malaysia hanya untuk membeli durian.

Menurut Sarita, orang-orang rela membayar lebih dari 82 dolar Australia atau lebih dari Rp 800 ribu untuk sebuah durian. Harganya bahkan bisa lebih jika sedang tidak musim durian, yang bisa mencapai ratusan dolar.

"Semua buah segar durian asal Malaysia datang lewat Hong Kong, di mana biaya logistik, perdagangan, dan harga real estate berpengaruh pada kenaikan harga," ujarnya.

Belakangan ini tur durian ke Malaysia menjadi populer di kalangan warga Cina, hanya untuk membeli durian yang banyak.

"Saya ingat orang-orang lokal marah kepada para penjual durian karena satu bus yang penuh berisi warga Cina turun dan menggerubuti kios durian, dan mereka makan dan meoborong hampir semua durian, sehingga penjual menaikkan harganya," ujar Sarita.

Penulis dan pakar durian, Lindsay Gasil yang menulis buku berjudul 'The Durian Tourist's Guide to Penang" telah melihat secara langsung dampak dari permintaan durian di Cina. "Sejumlah kebun durian, tempat yang biasanya saya beli durian, kini hanya memasok ke Cina," ujar Lindsay.

"Mereka bisa mendapat dua kali lipat jika dijualnya di Cina."

Buah yang merengggut kematian

Durian bisa menyulut cinta, tapi kadang juga rasa benci. Beberapa orang bahkan dilaporkan pernah meninggal saat mencoba mendapatkannya. Nama durian juga digunakan untuk dua buah badai. "Sebuah kelezatan yang sangat memecah belah, bahkan dalam keluarga terdekat sekalipun," ujar Sarita.

Sarita menyukai durian karena lapisan rasa dan teksturnya yang unik seperti krim. Menurutnya cita rasanya mengalahkan apa pun buatan manusia.

"Setiap buah durian juga unik dengan aroma dan rasanya sehingga ada kejutan dan harus menunggu untuk buah berikutnya yang Anda masukkan ke mulut," katanya.

Pada 2016, seorang penjual durian Malaysia dilaporkan ditikam sampai meninggal setelah bertengkar dengan seorang pelanggan yang tidak puas dengan kualitas duriannya, menurut The Straits Times.

Kasus pembunuhan lain yang berhubungan dengan durian dilaporkan oleh media lokal Malaysia pada 2011, ketika seorang perempuan diduga menyerang saudara iparnya dengan sepotong kayu karena berebut durian.

Di Thailand, seekor gajah liar sekuat tenaga menggunakan gadingnya untuk menebus dinding sebuah bangunan toko dan mencuri beberapa durian yang bernilai ribuan dolar.

Tahun lalu di Australia, 500 mahasiswi Victoria University dievakuasi dari kampus mereka di kota Melbourne, setelah seseorang meninggalkan durian yang membusuk di dalam loker. Insiden serupa terjadi di Rumah Sakit Melbourne pada 2014.

Menggantikan budidaya kelapa sawit?

Di Malaysia, produsen durian terbesar kedua setelah Thailand, para petaninya telah mulai mengganti perkebunan kelapa sawit dengan durian. Mereka melakukannya sebagai antisipasi jika larangan impor buah-buahan segar dari Malaysia ke Cina dicabut. Kedua negara sedang membuat kesepakatan yang rencananya akan diselesaikan akhir tahun ini.

Menurut Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek, mantan Menteri Pertanian Malaysia, dalam satu hektarenya, durian dapat menghasilkan sembilan kali lebih banyak daripada minyak sawit. Selain itu ada pula peluang besar untuk durian di Cina.

"Kita harus bangga karena orang-orang mengatakan jika di Cina, hanya ada dua antrean, pertama saat iPhone X dirilis dan yang lainnya adalah durian dari Malaysia."

Penulis Lindsay Gasik mengatakan lebih banyak orang yang berinvestasi di kebun durian yang baru. Tetapi dia memperingatkan buahnya bisa sulit tumbuh karena rentan terhadap variasi musiman dalam segi hasil dan harga.

"Ketika saya pertama kali memasuki 'dunia durian' pada 2012, 'gelembung' durian baru saja meledak dan orang-orang mengatakan kepada saya durian tidak ada uangnya, atau bahkan tak ada yang mengubah kebun menjadi minyak sawit," katanya.

"Sekarang orang-orang menebangi kebun kelapa sawit mereka dan menanaminya durian.

Artikel dalam bahasa Inggris bisa dibaca di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-08-27/durian-makin-populer-di-china/10169102
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement