Senin 03 Sep 2018 13:28 WIB

Cina Blokir Situs Media Australia ABC

Pemblokiran ABC di Cina terjadi sejak 22 Agustus.

Red: Nur Aini
Media ABC
Foto: ABC
Media ABC

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Regulator keamanan siber Cina mengonfirmasi telah menyensor situs media Australia ABC karena melanggar aturan internet negara itu. Tetapi mereka menolak mengatakan bagaimana pemblokiran itu terjadi.

Situs web dan aplikasi ABC biasanya dapat diakses oleh pengguna web Cina dan tidak tunduk pada penyensoran "Great Firewall", tetapi akses tiba-tiba berhenti pada 22 Agustus. Setelah permintaan berulang untuk klarifikasi, seorang pejabat dari Kantor Pusat Komisi Urusan Cyberspace mendiktekan pernyataan kepada ABC:

"Internet Cina sepenuhnya terbuka. Kami menyambut perusahaan internet dari seluruh dunia untuk memberikan informasi yang baik kepada netizen Cina."

"Namun, hak kedaulatan cyber negara harus dipertahankan terhadap beberapa situs web luar negeri yang melanggar hukum dan peraturan Cina, menyebarkan rumor, informasi pornografi, perjudian, terorisme kekerasan dan beberapa informasi berbahaya ilegal lainnya yang akan membahayakan keamanan negara dan merusak kebanggaan nasional."

Pejabat yang menolak menyebutkan namanya itu mengatakan lembaga pemerintah, "memiliki hak untuk mengambil langkah-langkah teknis untuk memblokir penyebaran".

Pejabat di dua departemen pemerintah Cina yang berbeda telah menolak untuk menentukan bagaimana ABC diduga melanggar undang-undang Cina atau mengutip konten apapun sebagai contoh. Akses ke situs web berita Australia lainnya di Cina, termasuk Fairfax, News Limited, dan SBS, tampaknya tidak terpengaruh.

Para diplomat di kedutaan Australia di Beijing menyadari apa yang mereka gambarkan sebagai "kesulitan saat ini" dalam mengakses situs web ABC di Cina, tetapi DFAT menolak berkomentar lebih lanjut.

Akses ke situs ABC berhenti sehari setelah pemerintah Australia mengumumkan aturan yang akan memblokir dua perusahaan telekomunikasi Cina untuk berpartisipasi dalam peluncuran jaringan infrastruktur 5G. Keputusan itu, yang mempengaruhi raksasa teknologi Huawei, merupakan pukulan besar bagi perusahaan dan mendorong Kementerian Luar Negeri Cina untuk mendesak Australia agar "meninggalkan prasangka ideologis".

Namun sumber resmi di pemerintah Cina mengatakan tidak mungkin keputusan Huawei mendorong penyensoran situs web tersebut. Ini juga terjadi sekitar setahun setelah ABC mulai menjalankan layanan berita berbahasa Mandarin yang menggantikan situs web Australia Plus.

Australia Plus dibentuk bekerja sama dengan outlet media Cina, dihost di sebuah domain Cina dan menjadi sasaran sensor Beijing. Lebih luas lagi Cina telah menyoroti laporan-laporan media Australia selama 18 bulan terakhir, yang dituding para pejabat karena hubungan yang memburuk antara kedua negara.

Sumber-sumber diplomatik di Beijing awal tahun ini mengatakan para pejabat Cina sangat tidak senang dengan laporan ABC karena lembaga penyiaran yang didanai publik. Sensor Cina secara rutin memblokir beberapa situs berita internasional seperti versi bahasa Mandarin dari New York Times dan BBC.

Situs berbahasa Inggris lebih jarang diblokir, tetapi situs BBC telah disensor sejak beralih ke teknologi HTTPS terenkripsi baru-baru ini. Sementara pemerintah Cina sekarang mencegah warga negaranya mengakses konten ABC, media pemerintah Cina bebas mengakses khalayak Australia secara online dan melalui saluran CCTV dan CGTN di televisi berbayar.

 

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-09-03/china-resmi-memblokir-situs-web-abc/10194946
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement