Jumat 19 Oct 2018 02:14 WIB

Warga Kanada Mengantre Beli Ganja

Kanada melegalkan ganja secara nasional.

Red: Nur Aini
Ladang Ganja (Ilustrasi)
Ladang Ganja (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEWFOUNDLAND -- Kanada kini menjadi negara terbesar dengan pasar ganja yang dilegalkan secara nasional. Puluhan warga Kanada rela mengantre menunggu sejumlah toko ganja buka di Newfoundland.

Kanada telah menerapkan kebijakan melegalkan ganja untuk keperluan medis sejak 2001. Pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau selama dua tahun terakhir berusaha memperluas aturan itu untuk memasukkan didalamnya apa yang disebut ganja rekreasi.

Tujuannya adalah untuk lebih mencerminkan perubahan opini di kalangan masyarakat tentang ganja dan menarik operator marijuana di pasar gelap masuk ke dalam sistem yang diatur.

Tom Clarke, seorang penjual ganja ilegal selama tiga dekade terakhir, termasuk yang pertama melakukan penjualan ganja legal di Kanada. Toko ganja resminya dibuka tepat tengah malam waktu setempat di Portugal Cove, Newfoundland.

Toko milik Tom Clarke merupakan satu dari setidaknya 111 toko ganja legal yang diharapkan akan mulai beroperasi di seluruh Kanada yang berpenduduk 37 juta orang pada hari Rabu (16/10) waktu setempat. Diperkirakan jumlah itu akan semakin bertambah.

Orang Kanada juga dapat memesan produk ganja melalui situs web yang dikelola oleh provinsi atau peritel swasta dan mengirimkannya ke rumah mereka melalui pos. Alberta dan Quebec telah menetapkan batas usia minimum warga yang dibolehkan membeli ganja adalah 18 tahun, sementara negara bagian lain di Kanada memberi batasan 19 tahun.

Tidak ada toko ganja legal yang buka di Ontario, termasuk Toronto. Provinsi yang paling padat penduduknya itu hingga kini masih memproses pengesahan peraturan ini. Tampaknya toko-toko ganja di wilayah itu tidak akan beroperasi sampai musim semi berikutnya.

Ryan Bose, 48 tahun, seorang pengemudi Lyft di Toronto, mengatakan sudah waktunya ganja dilegalkan di wilayahnya.

"Alkohol telah merenggut nyawa kakek saya dan juga putra saya, ganja tidak pernah merenggut nyawa saya," katanya.

Sebuah aturan yang bersifat tambal sulam telah menyebar di Kanada karena setiap provinsi mengambil pendekatan sendiri terhadap aturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Federal. Beberapa memilih mengoperasikan toko yang dikelola pemerintah, beberapa mengizinkan pengecer pribadi, beberapa menerapkan kedua model itu.

Pendekatan nasional di Kanada ini memungkinkan industri ganja yang tidak diatur melakukan transaksi perbankan, pengiriman ganja lintas provinsi dan investasi ganja legal bernilai miliaran dolar. Kondisi itu sangat kontras dengan larangan ganja yang berskala nasional di Amerika Serikat.

Sembilan negara bagian di AS telah melegalkan penggunaan ganja rekreasi, di mana lebih dari 30 lainnya telah menyetujui mariyuana medis. California, pasar hukum terbesar di AS, awal bulan ini menjadi negara pertama yang mensahkan UU yang mewajibkan pelepasan hukuman kriminal atas pelanggaran terkait mariyuana.

Senator Demokrat Ron Wyden dari Oregon mengatakan sudah waktunya bagi Pemerintah AS untuk mengikuti jejak Kanada. "Sekarang tetangga kami di utara sudah membuka pasar ganja legal, semakin lama kami menunda, semakin lama kami kehilangan peluang ekonomi yang berpotensi signifikan untuk Oregon dan negara-negara lain di seluruh Amerika," katanya dalam sebuah pernyataan.

Seiring warga Kanada menyambut legalisasi ini, kekurangan pasokan ganja bisa berkembang. Hal itu seperti yang terjadi di beberapa negara bagian di AS ketika legalisasi ganja diberlakukan.

Trevor Fencott, kepala eksekutif Fire and Flower, mengatakan bahwa perusahaannya memiliki 15 toko di Alberta yang memiliki staf dan siap untuk menjual marijuana. Tetapi provinsi itu hanya menyediakan produk ganja yang hanya cukup untuk membuka tiga toko saja pada Rabu (16/10).

Brenda Tobin dan putranya, Trevor, berencana membuka toko ganja mereka di Labrador City pada pukul 4.20 sore - 420 adalah bahasa gaul untuk konsumsi ganja. Brenda Tobin, pemilik toko swalayan lama, mengatakan mereka akan memotong pita dan akan ada kue.

"Kami sangat gembira," katanya.

Dia tidak berharap dapat menghasilkan banyak uang dari menjual ganja itu sendiri, mengingat konsumen ganja di Newfoundland hanya 8 persen. Dia berharap dapat menghasilkan uang dari pipa, bong, dan perlengkapan ganja.

"Produk ganja itu sendiri tidak menguntungkan," katanya. "Anda harus menjual produk senilai 250 ribu dolar AS untuk menghasilkan 20 ribu dolar AS. Itu bahkan tidak cukup untuk membayar gaji seseorang."

AP

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-10-18/kanada-legalkan-ganja/10388742
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement