Sabtu 15 Dec 2018 20:52 WIB

Lelucon Bom, Penumpang Ini Diturunkan dari Pesawat

Pihak maskapai belum memberikan pernyataan resmi atas insiden lelucon ini.

Red:
abc news
abc news

Jangan bermain-main dengan kata-kata bom di bandara. Seorang perempuan yang mengatakan bahwa ia memiliki bahan peledak di bagasinya kepada staf di konter check-in Bandara Hobart diizinkan melewati pemeriksaan keamanan dan naik ke pesawat sebelum staf keamanan menurunkannya dari pesawat.

Penumpang berusia 41 tahun dari Knoxfield di negara bagian Victoria itu berada di konter Virgin Airlines pada Jumat (14/12) sore ketika ia membuat pernyataan itu.

Dari laporan yang masuk, diketahui bahwa perempuan itu berusaha menaiki penerbangan ke Melbourne. Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan ketika di konter, perempuan itu "diajak bicara oleh staf maskapai penerbangan, dan diajak bicara lagi di landasan".

"Perempuan itu kemudian dikeluarkan dari pesawat oleh keamanan bandara dan polisi diberitahu," kata polisi.

Polisi berujar, perempuan itu mengatakan kepada mereka bahwa ia membuat pernyataan tersebut "sebagai lelucon". Sejumlah langkah sempat diambil untuk "mengatasi ancaman bom dan memastikan staf penerbangan dan keselamatan penumpang".

Penerbangan itu ditunda selama satu jam sementara pemeriksaan itu dilakukan. Petugas Kepolisian Federal Australia dibebastugaskan dari Bandara Hobart pada Oktober 2014, setelah terjadi pemotongan anggaran Federal sebesar 22 juta dolar Singapura (atau setara Rp 220 miliar).

Virgin Airlines telah dihubungi untuk dimintai komentar.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement