Senin 14 Jan 2019 20:46 WIB

Toilet Minim, Pengunjung Pantai Diminta Bawa Kantong Kotoran

Badan pariwisata Tasmania dikritik akibat mengesampingkan infrastruktur.

Red: Nur Aini
Pantai. Ilustrasi
Foto: AOL
Pantai. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Badan pariwisata Tasmania, Australia, dituduh mengesampingkan masalah infrastruktur yang serius. Hal itu setelah mereka menyarankan agar para pengunjung Pulau Bruny menggunakan tas kotoran anjing untuk buang air besar.

Wisatawan yang "tak menemukan toilet" disarankan mengantongi kotoran mereka untuk membantu menjaga pulau itu tetap bersih. Pulau Bruny semakin populer di kalangan wisatawan, dengan kombinasi pantai, makanan laut segar, keju, dan anggur, dan romansa sebagai "pulau di luar pulau". Namun arus masuk pengunjung yang cukup tinggi telah membawa sejumlah tantangan infrastruktur.

Dalam sebuah artikel untuk Bruny Island News, kelompok Destination Southern Tasmania (DST) membagikan tips untuk menghabiskan musim panas yang aman di pulau itu.

Bersamaan dengan permintaan pengingat untuk membuang sampah dan kotoran, DST punya tips bagi siapa saja yang merasa lokasi toilet jauh: "Kantong kotoran anjing baik untuk semua jenis kotoran!".

Megan Weston, Presiden Asosiasi Komunitas Pulau Bruny, mengatakan pada awalnya ia mengira saran itu tak masuk akal, dan kecewa ketika mendapati hal itu serius.

"Menyarankan orang untuk memakai kantong kotoran anjing ketika kita punya masalah besar dengan jumlah toilet umum yang tak cukup itu benar-benar mengerikan," kata Weston.

Ia mengatakan, kotoran manusia ditemukan di pantai di Adventure Bay.

"Itu memalukan," katanya.

"Anda berjalan masuk ke semak dan di suatu tempat Anda terus-menerus akan menemukan kertas toilet."

Weston mengatakan wisatawan sering meminta izin untuk menggunakan toilet yang ada di toko atau gerai setempat, tanpa membeli apapun.

"Saya tahu beberapa tempat hari ini harus memasang penanda yang berbunyi 'toilet hanya untuk pengunjung toko'," katanya.

Ia mengatakan, penggunakan toilet berjalan telah disarankan, tetapi pulau itu benar-benar membutuhkan toilet umum yang lebih permanen.

Walikota Kingborough, Dean Winter, mengatakan anjuran mengenai kantong kotoran anjing tidak membantu.

"Itu adalah salah satu hal paling aneh yang pernah saya baca, sama sekali tak sejalan dengan sentimen masyarakat," katanya.

Winter mengatakan, penduduk Pulau Bruny merasa semakin terancam oleh pertumbuhan pariwisata.

"Jadi dalam konteks itu, adalah hal yang sangat buruk bagi organisasi tersebut untuk mulai menyarankan hal itu," katanya.

Alex Heroys dari DST mengatakan artikel itu ditujukan untuk pengunjung Pulau Bruny, dan termasuk pesan tentang keselamatan di jalan, melindungi satwa liar setempat dan mempromosikan investasi dalam infrastruktur baru, termasuk toilet baru di Adventure Bay.

"Kami tak menyarankan agar penduduk setempat menggunakan tas kotoran anjing dewan untuk mengambil kotoran mereka sendiri atau bagi penduduk setempat untuk menghindari toilet," kata Heroys.

"Pada tahun-tahun sebelumnya, ada kekhawatiran dari penduduk setempat tentang sampah di Pulau Bruny, termasuk kertas toilet."

"Kami meminta pengunjung untuk membersihkan semua sampah dan membuangnya dengan tepat, selaras dengan harapan agar masyarakat setempat menjaga keindahan Pulau Bruny."

Ada fasilitas baru di tepi pantai Alonnah, tetapi Weston mengatakan pulau itu hanya memiliki enam toilet umum yang tersedia 24 jam sehari. Winter mengatakan dewan akan meningkatkan toilet di Lunawanna pada tahun anggaran berikutnya, dan Dinas Pertamanan dan Layanan Satwa Liar setempat telah membangun toilet baru di wilayah 'the Neck'.

"Secara keseluruhan ada 12 toilet umum di pulau itu, bersama dengan enam operator pariwisata yang memiliki sejumlah toilet, di samping banyak usaha kecil yang memiliki toilet untuk pelanggan di tempat mereka," katanya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Ikuti berita-berita lainnya di situs ABC Indonesia.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-01-14/minim-toilet,-pengunjung-pulau-ini-disarankan-bawa-kantong-koto/10715044
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement