Senin 13 Jan 2020 19:27 WIB

Kebakaran Renggut Habitat Hewan Ikonik Australia

Koala akan menjadi fokus pendanaan pemerintah nasional Australia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Kebakaran Renggut Habitat Hewan Ikonik Australia. Bangkai burung asli Australia di tepian Boydtown Beach di sungai Nullica, Eden, Australia.
Foto: Tracey Nearmy/Reuters
Kebakaran Renggut Habitat Hewan Ikonik Australia. Bangkai burung asli Australia di tepian Boydtown Beach di sungai Nullica, Eden, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerintah Australia mengumumkan akan berkomitmen menggelontorkan 34,58 juta dolar AS untuk program pemulihan satwa liar darurat, Senin (13/1). Pemerintah menyebut krisis kebakaran hutan yang melanda negara adalah bencana ekologi yang sangat mengancam hewan-hewan langka ikonik, termasuk koala dan walabi batu.

"Ini adalah bencana ekologis, bencana yang masih berlangsung. Kita tahu flora dan fauna asli kita telah rusak parah," kata Bendahara negara, Josh Frydenberg kepada wartawan ketika ia mengunjungi Rumah Sakit Port Macquarie Koala, tempat 45 koala dirawat karena luka bakar, Senin.

Baca Juga

Frydenberg mengatakan koala akan menjadi fokus pendanaan pemerintah nasional. Menurutnya, tingkat kerusakan penuh tidak akan diketahui sampai api padam.

Para ahli menilai padamnya api diprediksi reda beberapa bulan lagi. Kebakaran hutan menghancurkan lebih dari 11,2 juta hektare lahan. Luas itu setara hampir setengah dari wilayah Inggris yang turut menghancurkan dan merusak habitat beberapa hewan asli Australia.

Beberapa perkiraan menujukkan sebanyak satu miliar hewas termasuk ternak dan hewan peliharaan mati dalam kebakaran. Sebagian lagi berisiko karena kekurangan makanan dan tempat untuk berlindung.

photo
Seekor Kangaru yang kelelahan beristirahat di rerumputan yang masih hijau di jalan tol Princes Highway, Milton, Australia.

Gambar kanguru yang terbakar, koala dan posum, bersama dengan rekaman orang yang mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan hewan asli telah menyebar di seluruh dunia. Perajut di seluruh dunia telah menanggapi panggilan untuk membuat ribuan kantong pelindung dan selimut untuk satwa liar yang terluka.

Divisi Australia dari Worldwide Fund for Nature (WWF) memberi saran perlindungan kepada pemerintah tentang 13 hewan yang habitatnya hancur atau rusak parah. Hewan-hewan itu termasuk tiga spesies yang terancam punah: katak corrobore, burung pemakan madu, dan buruh beo tanah barat.

"Proporsi besar dari area signifikan secara global seperti Gondwana Rainforestand Blue Mountains World Heritage Areas bersama dengan Australian Alps dan Stirling Ranges Australia Barat telah menderita luka bakar yang dahsyat," kata WWF dalam pernyataan.

Hewan lain yang berisiko termasuk populasi koala di tenggara, Kangaroo Island dunnart, kakatua hitam, tikus kaki panjang, burung beo, kadal air Blue Mountains, eastern bristlebird, dan walabi batu berekor. Dalam misi penyelamatan walabi, staf taman nasional menggunakan helikopter untuk mengangkut ribuan kilo wortel dan ubi jalar untuk memberi makan walabi berekor di daerah terpencil di negara bagian New South Wales (NSW).

"Penyediaan makanan tambahan adalah salah satu strategi utama yang kami gunakan untuk melindungi kelangsungan hidup dan pemulihan spesies yang terancam punah seperti walabi. Para walabi biasanya selamat dari api itu sendiri, tetapi kemudian dibiarkan telantar dengan makanan alami yang terbatas ketika api mengeluarkan vegetasi di sekitar habitat berbatu mereka," ujar Menteri Lingkungan NSW Matt Kean.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement