Jumat 20 Sep 2013 19:21 WIB

Serba Serbi Kementerian Baru Australia

Red:
Tony Abbott
Tony Abbott

CANBERRA -- Gubernur Jenderal Quentin Bryce pada Kamis (19/09) melantik Tony Abbott sebagai Perdana Menteri baru beserta 41 menteri, asisten menteri dan sekretaris-sekretaris parlementer.

Gubernur Jenderal Australia merupakan perwakilan dari Ratu Inggris, karena Ratu Inggris juga merupakan Ratu Australia.

Hari itu juga -10 hari setelah terpilih-pemerintahan Koalisi mulai bekerja.

Abbott berkata bahwa Ia akan segera memerintahkan Departemen Perdana Menteri dan Kabinet untuk menyiapkan peraturan yang akan menghilangkan pajak karbon. Sementara itu Bendahara Negara Joe Hockey akan menginstruksikan dewan Clean Energy Corporation untuk berhenti bekerja.

“Kami akan menjadi pemerintahan yang memecahkan masalah dan berdasarkan nilai-nilai, bukan ideologi,” ucap Abbott.

Banyak dari menteri-menteri yang baru tiba di Government House, Canberra, tempat pelantikan berlangsung, bersama keluarga mereka, termasuk anak-anak mereka yang masih kecil.

Abbott telah dikritik karena kabinetnya hanya memiliki satu menteri perempuan. 

Tentang Kementerian Abbott:

-      Terdapat 42 menteri, termasuk asisten menteri dan sekretaris-sekretaris parlemen

-      Anggota tertua adalah Warren Truss, yang berusia 64 tahun, dan yang termuda adalah Jamie Briggs, yang berusia 36 tahun

-      20 anggota memiliki gelar di bidang hukum dan kebanyakan dari pemilik gelar ini pernah bekerja sebagai pengacara

-      20 anggota pernah bekerja sebagai staf kementerian atau politis, dan enam pernah bekerja sebagai pelobi.

-      Empat anggota, termasuk Tony Abbott, pernah bekerja sebagai jurnalis.

-      Empat anggota pernah bekerja sebagai petani, dan tiga pernah bekerja sebagai akuntan.

-      Kementerian ini juga memiliki anggota yang merupakan mantan nelayan (Nigel Scullion), polisi (Peter Dutton), pengendali lalu lintas udara (Susan Ley), anggota militer (Stuart Robert) dan instruktur scuba diving (Bob Baldwin). 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement