Senin 04 Nov 2013 19:37 WIB

Korban Pelecehan Akan Gugat Angkatan Pertahanan Australia

Red:
Kate, perempuan yang diduga dilecehkan oleh kadet Angkatan Pertahanan Australia
Kate, perempuan yang diduga dilecehkan oleh kadet Angkatan Pertahanan Australia

CANBERRA -- Seorang perempuan dari Akademi Angkatan Pertahanan Australia (ADFA) berencana menggugat institusinya sendiri menyusul skandal video seks melalui media sosial Skype yang direkam diam diam oleh sesama kadet.

Dalam sebuah wawancara ekslusif dengan ABC, perempuan yang mengidentifikasikan dirinya sebagai ‘Kate’ mengungkapkan kalau dia dipermalukan di seluruh markas Angkatan Pertahanan Australia (ADF).

Kate, 20 tahun, menyampaikan aksi pelecehan terus terjadi selama dia bertugas di markas Angkatan Udara Amberley di Queensland, sekitar 40 kilometer dari Brisbane.

“Beberapa kadet pria di ruang sebelah senang menteror saya dan menyebut saya pelacur Skye berulang ulang setiap saya meninggalkan kamar saya,” ungkap Kate.

Skandal bermula pada Maret 2011 saat dia berpacaran dengan sesama kadet, Daniel McDonald.

McDonald diam diam merekam ketika mereka sedang berhubungan seks dan menyiarkannya melalui Skype kepada sejumlah kadet yang berada di markas ADFA Canberra.

Bulan lalu McDonald dan seorang kadet lainnya, Dylan Deblaquiere, menerima penangguhan hukuman selama 12 bulan dari Pengadilan Tinggi Canberra atas skandal Skype itu karena berkelakuan baik.

Kadet Deblaquiere kini berhenti dari militer sementara McDonald kini masih melanjutkan studinya di ADFA.

Keputusan itulah yang tidak bisa diterima oleh Kate.

Kate menyebut ada seorang kriminal yang kini masih dibiayai uang negara untuk melanjutkan studinya, sementara dirinya yang jadi korban ditendang dari militer. “Bagaimana itu bisa adil,” tukasnya.

Kate mengaku mengajukan gugatan untuk membantu mengembalikan hidupnya lagi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement