Selasa 30 Sep 2014 21:00 WIB

Tokoh Kristen Australia Serukan Dihentikannya Kebencian Terhadap Orang Islam

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Tokoh Kristen dari Queensland, Australia, Pastor Dave Andrews, meminta masyarakat untuk menghentikan kebencian terhadap orang Islam dan menerima mereka sebagai bentuk solidaritas.

Pastor Dave Andrews bersama puluhan tokoh Kristen lainnya belum lama ini mengadakan pertemuan dengan tokoh Islam di Masjid Holland Park di Brisbane selatan. Pastor dari gereja Anglikan ini datang bersama tokoh-tokoh dari badan amal Salvation Army, Uniting Church, Catholic Church dan Anglican Church.

Menurut Pastor Andrews, masyarakat seharusnya tidak mempercayai pihak-pihak yang menggambarkan orang Islam sebagai ekstrimis. "Kita justru perlu mendatangi orang Islam dan menyapa mereka dengan sapaan yang baik," kata Pastor Andrews baru-baru ini.

"Jika kita ingin diterima, kita harus bersedia menerima, jika kita ingin dihargai kita harus bersedia menghargai," paparnya.

Ia mengatakan, banyak orang yang merasa ketakutan, "dan ketika orang ketakutan mereka kemudian menjadi membela diri, dan pembelaan diri yang paling baik adalah menyerang," katanya.

Pastor Andrews menambahkan, "Apa yang terjadi adalah orang-orang ini melampiaskannya kepada orang Islam yang tak bersalah."

Pastor Andrews mengaku menerima banyak laporan adanya serangan terhadap orang Islam di berbagai tempat di Brisbane, yang menyebabkan banyak orang Islam kini merasa seperti terkepung.

"Saya punya kawan orang Islam yang meng-SMS hampir setiap hari mengenai adanya serangan ini. Misalnya, seorang perempuan Muslim diserang dan jilbabnya dibuka paksa di daerah Logan," ungkapnya.

"Perempuan Muslim lainnya dibuntuti hingga ke rumahnya sebelum akhirnya dicekik lehernya," kata Pastor Andrews.

"Umat Islam mengalami hal-hal seperti ini setiap hari saat ini. Ini sangat menakutkan bagi mereka," katanya.

Pastor Andrews mengusulkan ide untuk membuat sistem "menemani" bagi orang Islam yang ketakutan untuk keluar rumah. "Kami berharap ada orang yang bersedia menjadi kawan bagi seorang Muslim menemaninya berbelanja atau ke masjid, jadi mereka bisa merasa aman," jelasnya.

"Kami juga ingin menghapus coretan-coretan penghinaan terhadap orang Islam yang saat ini banyak kita temukan dimana-mana," katanya.

Pastor Andrews percaya solusi masalah ini ada pada rasa saling menghargai. "Jika kita ingin saudara Muslim kita mendukung minoritas Kristen di tempat lain, maka kita di Australia harus mendukung pula umat Islam yang ada," paparnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement