Rabu 22 Jul 2015 11:37 WIB

Penjaga Perbatasan Australia Mogok Kerja

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para pekerja di Satuan Perlindungan Perbatasan (Border Force) Australia menggelar aksi mogok kerja memprotes keputusan Pemerintah PM Tony Abbott memotong tunjangan mereka. Namun pihak serikat pekerja CPSU (Community and Public Sektor Union) membantah keras tudingan bahwa pemogokan itu telah mengakibatkan lolosnya sebuah perahu yang mengangkut pendatang ilegal awal pekan ini.

Perahu yang diduga asal Vietnam tersebut berhasil mendekati wilayah daratan Australia Barat sekitar 150 km di lepas pantai Dampier, Senin (20/7) lalu.

Menurut CPSU, aksi mogok yang dilakukan penjaga perbatasan bukanlah penyebab lolosnya perahu tersebut, memasuki wilayah perairan Australia. Namun CPSU mengakui akibat akso mogok itu aktivitas di sejumlah pelabuhan mengalami gangguan.

Ketua pengurus nasional CPSU Nadine Flood kepada ABC mengatakan, aksi mogok ini meliputi penghentian bongkar-muat barang, pengangkutan sampah dan peralatan, pengecekan keberangkatan serta perawatan kapal.

"Kami menolak tuduhan bahwa aksi anggota kami merupakan penyebab lolosnya sebuah perahu di lepas pantai Dampier," jelasnya baru-baru ini.

Nadine Flood menambahkan, anggota CPSU juga diminta menghentikan aktivitas penegakan hukum di laut yang utamanya ditujukan bagi kapal-kapal illegal fishing.

Ia memastikan para penjaga perbatasan di Border Force menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara serius dan tidak akan berkompromi dalam keselamatan nyawa manusia di tengah laut.

Sementara itu PM Tony Abbott menolak menanggapi kedatangan perahu tersebut. Ia hanya mengatakan pihaknya tidak akan mengomentari urusan operasional di lapangan.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement