Kamis 08 Dec 2016 10:45 WIB

PM Australia Ingatkan Soal Ekonomi yang Memburuk

Rep: Henry Belot/ Red:
abc news
Foto: abc news
abc news

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menggambarkan bahwa statistik ekonomi terburuk tiga bulanan, pertama kalinya sejak krisis global di tahun 2008 'seperti rintangan yang ada di jalan."

Pertumbuhan ekonomi Australia menyusut 0.5 persen selama masa tiga bulan sampai September 2016 mengejutkan banyak pihak dan lebih buruk dari perkiraan sebelumnya.

Dengan itu pertumbuhan ekonomi selama 12 bulan adalah sekitar 1,8 persen.

Terakhir kalinya Australia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif selama tiga bulan adalah di bulan Maret 2011, ketika terjadi banjir besar di Queensland yang mengganggu produksi batu bara di sana.

Dalam wawancara dengan Radio 3AW, PM Turnbull mengatakan hasil buruk itu disebabkan karena menurunya investasi bisnis, dan transisi bertahap dari boom di bidang pertambangan.

PM Turnbull mengatakan pembangunan di bidang kontruksi pertambangan menurun 50 persen dibandingkan ketika Australia berada di puncak boom pertambangan, dan ini tercermin di kontruksi gedung-gedung dan perumahan.

"Ada penurunan tajam di bidang pembangunan pertambangan dan investasi, ini memang selalu akan terjadi." katanya.

"Pembangunan itu menyumbang 9 persen bagi GDP di tahun 2012, dan sejak itu menurun, karena berbagai proyek sudah selesai, dan sekarang hanya sekitar 4 persen dari perekonomian."

Angka dari Biro Statistik Australia yang dikeluarkan bulan lalu menunjukkan bahwa pembangunan di bidang konstruksi turun 4,6 persen selama tiga bulan sampai September, penurunan terbesar selama 16 tahun.

Turnbull menggambarkan hasil buruk ini sebagai 'seruan pembangun tidur (wake-up call), dan menyerukan pihak oposisi, Partai Buruh untuk mendukung pengurangan pajak bagi dunia bisnis, dan langkah penghematan lainnya.

Bendahara Negara Scott Morrison mengesampingkan pendapat bahwa perekonomian Australia sedang menuju ke arah resesi.

Terakhir kalinya Australia mengalami resesi - ketika pertumbuhan negatif berlansung dua kuartal berturut-turut - terjadi di enam bulan pertama di tahun 1991.

"Ini bukanlah kesimpulan yang harus kita perhatikan sekarang ini." kata Morrison.

"Ekonom pasar sudah menjelaskan hal ini sebelumnya."

"Sudah ada beberapa faktor yang mengakibatkan hasil ini dan yang lain juga mengatakan mengenai ketidakpastian yang terjadi setelah pemilu."

Diterjemahkan pukul 13:55 8/12/2016 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalama bahasa Inggris di sini

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement