Rabu 28 Mar 2018 01:30 WIB

Drone Bahayakan Penerbangan di Selandia Baru

Pesawat tidak berawak hanya berjarak lima meter pesawat NZ92.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agus Yulianto
Drone. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Drone. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AUCKLAND -- Pesawat maskapai Air New Zealand berada dalam kondisi terancam karena drone berada sangat dekat. Kondisi itu membuat pilot melakukan panggilan darurat sebab bisa membahayakan pesawat, pada Ahad (25/3).

"NZ92 hanya beberapa meter dari insiden serius dengan drone," kata Kepala Operasional dan Pejabat Standar Operasional Air NZ Kapten David Morgan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC, Rabu (28/3).

Pilot penerbangan NZ92 dari Tokyo melihat pesawat tidak berawak hanya berjarak lima meter dari mereka. Ketika itu, kondisi pesawat akan mendarat di bandara Auckland, Selandia Baru.

Kondisi drone yang terlalu dekat membuat kru pesawat begitu ketakutan. Kekhawatiran mereka muncul jika kemungkinan drone tersebut bisa tersedot ke dalam mesin pesawat.

"Para pilot melihat pesawat tak berawak pada titik di mana tidak mungkin untuk mengambil tindakan evakuasi," ujar Morgan.

Moran menjelaskan, peristiwa tersebut untung saja dapat terlewati dan tidak membahayakan pesawat Boeing 777-200 yang membawa 278 penumpang. Setelah peristiwa tersebut, Air NZ pun melarang dengan keras untuk semua pihak menerbangkan drone di sekitar bandara.

Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru telah mengatur tentang penggunaan drone di sekitar bandara. Pesawat tidak berawak itu tidak boleh digunakan setidaknya sejauh 4 km dari kawasan bandara, jika melanggar akan dikenakan denda 3.600 dolar atau setara dengan Rp 49,5 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement