Kamis 04 Oct 2018 04:00 WIB

Australia Tambah Bantuan untuk Korban Gempa Sulawesi

Tambahan bantuan dari Australia mencapai nilai lebih dari Rp 54 miliar.

Red: Nur Aini
Foto udara dampak kerusakan akibat gempa dan tsunami di Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Foto udara dampak kerusakan akibat gempa dan tsunami di Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia telah berkomitmen untuk memberikan tambahan bantuan senilai lebih dari Rp 54 miliar bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Hal tersebut dinyatakan oleh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, beserta Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan, dalam sebuah pernyataan. Disebutkan dana bantuan tambahan akan diberikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi penyalur bantuan kemanusiaan, untuk membangun tempat penampungan sementara, akses air minum, dan bantuan kesehatan bagi korban yang terluka.

"Australia berencana untuk menurunkan tim medis dan saat ini sedang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menentukan di mana sebaiknya mereka dikirim untuk mendukung upaya pemulihan," tulis pernyataan tersebut.

Sebelumnya Perdana Menteri Australia mengumumkan pemberian dana bantuan senilai lebih dari Rp 5 miliar kepada Palang Merah Indonesia untuk keperluan makanan dan terpal.

Selandia Baru kucurkan bantuan lebih dari Rp 16 miliar

Sementara itu, Selandia Baru telah menyiapkan dana lebih dari Rp 16 miliar untuk membantu pemerintah Indonesia menangani gempa dan tsunami dengan korban lebih dari 840 orang.

Kantor Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan Menteri Luar Negeri Winston Peters sedang berada di Thailand dan berencana datang ke Jakarta pada Kamis (4/10) untuk menyampaikan bela sungkawa secara langsung atas nama pemerintah Selandia Baru. Mengutip laporan media di Selandia Baru, pemerintah Selandia Baru akan memberikan lebih dari Rp 15 miliar kepada Palang Merah untuk keperluan sanitasi, kebutuhan mendasar, dan perlengkapan mandi serta kebersihan.

Lebih dari Rp 1 miliar lainnya akan diberikan kepada kantor kedutaan Selandia Baru di Jakarta untuk keperluan mendesak lainnya. Menurut peraturan pemerintah Indonesia soal penanggulangan bencana, bantuan internasional baru bisa masuk setelah menerima izin dari Presiden RI dengan berkoordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait.

Pada Ahad malam (30/09), Presiden Joko Widodo telah memberikan izin kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) di bawah pimpinan Thomas Lembong untuk mengkoordinasikan masuknya bantuan internasional untuk korban gempa di Sulawesi Tengah. Sebelumnya dilaporkan Palang Merah Cina telah memberikan bantuan lebih dari Rp 3 miliar dan pemerintah Korea Selatan menyatakan siap memberikan dana lebih dari Rp 10 miliar.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-10-03/australia-tambah-bantuan-untuk-sulteng/10332992
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement