Kamis 31 Jan 2019 10:17 WIB

Politisi Rusia Ditangkap karena Dua Kasus Pembunuhan

Rauf Arashukov berusaha melarikan diri dari parlemen.

Red:
abc news
abc news

Seorang politisi Rusia, Rauf Arashukov telah ditahan polisi ketika dia sedang mengikuti sidang di parlemen di Moskow. Ia dituduh terlibat dalam dua pembunuhan, setelah politisi tersebut sebelumnya berusaha melarikan diri dari ruang sidang.

Jaksa penuntut senior Rusia sebelumnya hadir dalam persidangan di parlemen tersebut. Kemudian secara tidak terduga memerintahkan penahanan terhadap Arashukov yang berusia 32 tahun.

Menurut Ketua parlemen, Arashukov sempat berusaha meninggalkan ruang sidang setelah anggota parlemen lainya melakukan pemungutan suara membatalkan kekebalan yang dimilikinya sebagai anggota parlemen.

Arashukov kemudian tampak dibawa oleh petugas keamanan dengan tangan diborgol dimasukkan ke dalam mobil tahanan dalam rekaman yang dikeluarkan oleh Komite Investigatif.

Komite tersebut mengatakan Arashukov ditanyai sebagai tertuduh dalam pembunuhan seorang pegiat muda lokal dan penasehat untuk kepala wilayah Karachaevo-Cherkessiya di Rusia selatan.

Menurut kantor berita RIA yang mengutip pengacaranya, Arashukov membantah keterlibatan dirinya.

Para penyidik mengatakan Arashukov, yang mewakili wilayah minoritas di Majelis Tinggi Parlemen Rusia, mengalami kesulitan berbahasa Rusia dan telah meminta bantuan penerjemah.

Menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya, Ketua Parlemen Rusia Valentina Matvienko mengatakan bahwa Arashukov mencoba ke luar dari ruang sidang, namun dia meminta Arashukov untuk tidak melakukannya.

"Dia mencoba berdiri dan meninggalkan persidangan. Saya memberitahu dia untuk tetap duduk karena menurut aturan sekarang dia memiliki hak untuk memberi keterangan." katanya.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Reuters

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement