Kamis 21 Feb 2019 17:33 WIB

Sempat Masuk ISIS, Shamima Begum Ditolak Bangladesh

Shamima Begum telah kehilangan kewarganegaraan Inggris.

Red: Nur Aini
Shamima Begum
Foto: Skynews
Shamima Begum

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Remaja perempuan asal Inggris Shamima Begum yang sekarang masih berada di Suriah dan kewarganegaraan Inggrisnya sudah dicabut juga bukanlah warga negara Bangladesh. Dia juga tidak akan diterima bila dipulangkan ke Bangladesh.

Demikian pertanyaan Kementerian Luar Negeri Bangladesh mengenai status Shamima yang baru saja melahirkan seorang anak pada Ahad lalu di kamp pengungsian Suriah. Hal itu terjadi setelah dia melarikan diri dari Inggris pada 2015 untuk bergabung dengan ISiS.

Baca Juga

"Dia adalah warga negara Inggris karena dilahirkan di sana, dan tidak pernah mengajukan diri menjadi warga negara Bangladesh." kata Kementerian Luar Negeri Bangladesh dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu menambahkan bahwa 'prihatin bahwa dia disebut sebagai seseorang yang memiliki dua warga negara yaitu Bangladesh, selain juga negara kelahirannya, Inggris."

Berita ini muncul di saat warga sipil mengungsi dalam jumlah besar dari pusat perlawanan kuat IS di Suriah -Baghouz di Suriah Timur - yang memberi pertanda bahwa tempat itu akan jatuh dalam masa sepekan ke depan. Status warga negara Inggris Shamima Begum dibatalkan oleh Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid pada Senin dengan pertimbangan keamanan nasional.

Sebelumnya dalam wawancara dengan media Inggris, Shamina mengatakan dia ingin agar diizinkan pulang ke Inggris untuk bisa membesarkan bayinya. Di saat Shamima berusaha untuk bisa kembali ke Inggris, ratusan warga sipil sudah meninggalkan wilayah yang dikuasai oleh ISIS di Suriah Timur. Iring-iringan truk yang membawa ratusan penduduk sipil telah meninggalkan Baghouz, yang terletak di dekat Sungai Efrat tidak jauh dari perbatasan dengan Irak.

Itu adalah wilayah terakhir yang masih dikuasai oleh ISIS. Pada 2014, ISIS menguasai wilayah yang luas antara Suriah dan Irak. Para wartawan di Baghouz mengatakan menghitung sedikitnya 17 truk yang melewati koridor kemanusiaan yang digunakan selama beberapa pekan terakhir untuk mengevakuasi warga sipil.

Perempuan, anak-anak, dan pria, beberapa di antaranya mengenakan kafayeh, selendang khas yang digunakan pria Arab tampak terlihat berdiri di atas truk yang melaju. Masih belum jelas apakah ada militan ISIS yang juga dalam truk-truk tersebut.

Sekitar 300 militan, dan kebanyakan adalah pejuang asing diperkirakan masih berada di kawasan tersebut bersama dengan ratusan warga sipil. Sekitar 20 ribu warga sipil telah meninggalkan daerah tersebut dalam beberapa pekan terakhir sebelum evakuasi dihentikan minggu lalu ketika kelompok militan menutup jalan masuk ke wilayah yang kecil tersebut.

Bila kota ini dikuasai kembali oleh pejuang Suriah dukungan Amerika Serikat maka ini akan berarti kekalahan terakhir ISIS, dan memungkinkan Presiden Donald Trump guna menarik pasukan AS dari Suriah Utara. Namun banyak pihak mengatakan ini bukanlah akhir dari ancaman ISIS yang masih memiliki bisa melakukan serangan dari sel-sel yang tersebar di Suriah dan Irak.

ABC/Wires

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-02-21/shamima-begum-juga-tidak-diterima-sebagai-wn-bangladesh/10832746
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement