Kamis 21 Mar 2019 08:12 WIB

Korban Ke-50 Penembakan Christchurch Warga Malaysia

Remaja Malaysia tersebut sempat dinyatakan hilang.

Seorang polisi perempuan dengan bunga mawar berjaga di pemakaman korban penembakan di Memorial Park Cemetery, Christchurch, Selandia Baru, Kamis (21/3).
Foto: AP Photo/Vincent Yu
Seorang polisi perempuan dengan bunga mawar berjaga di pemakaman korban penembakan di Memorial Park Cemetery, Christchurch, Selandia Baru, Kamis (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Mimpi buruk sebuah keluarga mengenai anaknya yang hilang kini terkonfirmasi. Korban meninggal ke-50 penembakan di masjid di Christchurch, Selandia Baru telah diidentifikasi.

Dilansir di Stuff, Kamis (21/3), dia adalah warga Malaysia Muhammad Haziq Mohd-Tarmizi (17 tahun). Jenazahnya adalah korban terakhir yang diidentifikasi.

Baca Juga

Polisi mengatakan Mohd-Tarmizi meninggal dalam penembakan di Masjid Al Noor di Deans Ave. Dia sebelumnya dinyatakan hilang. Mohd-Tarmizi berada di masjid bersama ibu, ayah dan adik laki-lakinya saat itu.

"Kita harus berharap yang terbaik tapi mempersiapkan diri untuk yang terburuk, mari kita semua berdoa," ujar Menteri Lingkungan dan Kesejahteraan Penang Boon Poh Phee, Selasa lalu.

Phee mengatakan ayah Mohd-Tarmizi, Mohammed Tarmizi Shuib ditembak dua kali, namun dalam kondisi stabil di Christchurch Hospital. Dia sebelumnya juga menjalani operasi. ibunya, Marina Binti Zahari dan adik laki-lakinya tidak mengalami luka fisik.

Phee mengatakan komunitas Malaysia di Canterbury memberikan dukungan bagi keluarga yang berduka tersebut. Sejumlah kerabat mereka juga telah datang ke Selandia Baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement