Jumat 10 May 2019 18:10 WIB

Warga Miskin di Tasmania Hadapi Kelaparan dan Tanpa Rumah

Warga miskin di Tasmania bergantung tunjangan kesejahteraan dari pemerintah.

Red: Nur Aini
Meski pertumbuhan ekonomi Australia sudah berlangsung 25 tahun, masih ada 13.3 persen penduduk yang tinggal dalam kemiskinan.
Foto: abc
Meski pertumbuhan ekonomi Australia sudah berlangsung 25 tahun, masih ada 13.3 persen penduduk yang tinggal dalam kemiskinan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Di kawasan pinggiran utara kota Hobart, Tasmania, warga terjepit dalam dua pilihan yakni kelaparan atau mendapat tempat tinggal.

Salah satu yayasan sosial di Australia, 'Salvation Army' mengatakan warga benar-benar berjuang keras untuk bisa bertahan hidup yang tergantung pada tunjangan kesejahteraan dari pemerintah. Sementara permintaan untuk bantuan makanan juga meningkat.

Baca Juga

Warga khawatir soal nasib isi dompet mereka menjelang pemilihan umum federal tanggal 18 Mei mendatang. Krisis perumahan di Tasmania telah menjadi fokus utama di daerah pemilihan Clark.

Daerah itu sebelumnya dikenal dengan kawasan Denison, yang membentang melintasi kota Hobart dan Glenorchy dengan Andrew Wilkie yang mewakili rakyatnya di parlemen sejak 2010.

Jeff Milkins, Kapten dari Salvation Army mengatakan kenaikan harga sewa di daerah telah membuat mereka yang hidup dari tunjangan pemerintah, khususnya tunjangan Newstart, mengandalkan antara 10 dolar AS hingga 12 dolar AS per hari untuk membayar pengeluaran mereka yang lain, yakni makanan, listrik, obat-obatan, dan biaya sekolah.

"Hal terbesar yang kita lihat adalah ketersediaan perumahan, ada begitu banyak warga yang tertekan dengan biaya rumah, atau mereka tidak punya tempat tinggal," katanya.

"Kita lihat orang hanya makan sekali sehari karena mereka harus bayar sewa rumah. Apa yang kita lihat tunjangan Newstart tidaklah cukup membuat orang bertahan."

Desakan untuk meningkatkan tunjangan

Data Departemen Layanan Sosial tahun lalu menunjukkan 3.804 warga yang tinggal di dapil Clark menerima tunjangan Newstart, yang menyediakan pembayaran maksimum 555,70 dolar Australia, atau lebih dari Rp 5,6 juta per dua minggu bagi warga tanpa anak, atau 601,10 dolar Australia, atau lebih dari Rp 6 juta bagi yang sudah punya anak.

Sementara menurut laporan Real Estate Institute of Tasmania biaya sewa rata-rata di Glenorchy untuk bulan Maret adalah 405 dolar Australia, atau lebih dari Rp 4 juta untuk sebuah rumah, dan 350 dolar Australia, atau lebih dari 3,5 juta untuk sebuah unit kecil.

Partai Buruh telah berjanji untuk meninjau kembali tunjangan Newstart jika menang, sementara Andrew mengatakan pensiun dan tunjangan harus ditingkatkan dan dana bantuan sewa rumah perlu dinaikkan. Jason Clarke adalah salah satu warga yang mengandalkan bantuan makanan dari yayasan Salvation Army setiap pekannya.

Ia mengatakan peningkatan tunjangan akan sangat membantu.

"Semua harga yang naik membuat saya tidak punya pilihan lain," kata Clarke.

Artikel ini telah disunting dan disadur dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-05-10/potret-kemiskinan-di-australia/11102186
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement