Sabtu 24 Mar 2018 11:40 WIB

Kongo: PBB Beri Citra Buruk Negara

Dunia internasional akan menyumbangkan dana hampir mencapai 1,7 miliar dolar.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Winda Destiana Putri
Wanita Kongo (ilustrasi)
Foto: socialenterprise.net
Wanita Kongo (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- Pemerintah Republik Rakyat Kongo menegaskan tidak akan menghadiri konferensi bantuan terhadap negaranya yang akan dilakukan di Jenewa. Otoritas Kongo menilai kegiatan tersebut bakal membawa citra buruk bagi negara.

"Republik Rakyat Kongo menolak untuk hadir dalam konferensi di Jenewa," kata Perdana Menteri Republik Rakyat Kongo Jose Makila Sumanda seperti dikutip BBC, Sabtu (24/3).

Padahal, pertemuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan dana bantuan kepada Republik Rakyat Kongo menyusul bencana kelaparan di negara tersebut. Dunia internasional akan menyumbangkan dana hampir mencapai 1,7 miliar dolar guna mengentaskan persoalan itu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, hampir 4,5 juta warga di Republik Rakyat Kongo menderita kelaparan. PBB mengungkapkan, musibah tersebut dipicu tingginya tingkat kekerasan yang terjadi di negara tersebut.

Republik Rakyat Kongo merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Kendati, negara itu tengah dirundung konfilk, korupsi dan krisis politik. Jose Makila mengatakan, pertemuan di Jenewa akan menakuti investor yang berniat menanamkan modal mereka ke negara tersebut.

Makila tak menampik musibah yang tengah melanda negaranya. Meski demikian, dia menuding PBB beserta organisasi kemanusiaan lainnya tengah melebih-lebihkan peristiwa tersebut sambil menyebarkan propaganda buruk tentang citra negara

"Pertemuan darurat kemanusiaan tingkat tinggi itu akan menghambat pembangunan negara," kata Jose Makila.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement