Ahad 19 Aug 2018 09:19 WIB

Jejak Perdamaian Kofi Annan untuk Dunia

Annan menerima nobel perdamaian pada 2001.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Kofi Annan
Foto: Reuters
Kofi Annan

REPUBLIKA.CO.ID, GHANA -- Kofi Annan meninggal dunia pada usia 80 tahun. Ia meninggal dengan banyak torehan prestasi yang berdampak pada perdamaian dunia.

Annan bergabung dengan PBB pada usia 26 tahun. Kemudian, ia menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB ketujuh, selama hampir dua dekade dari 1997 hingga 2006.

Dilansir Aljazirah, setelah bergabung pada 1962, Annan merupakan staf pertama yang menjabat pimpinan PBB. Hal itu juga merupakan pertama bagi negara sub-Sahara Afrika tempat di mana ia berasal. Annan juga menerima Nobel Perdamaian Dunia pada 2001.

Diplomat Ghana itu mulai bekerja untuk menangani epidemi AIDS hingga mendorong tujuan adopsi Millennium Development Goals. Hal itu merupakan salah satu upaya mencapai target untuk memberantas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan global. Usahanya tersebut membawa keuntungan bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Dia juga mendorong reformasi dalam organisasi PBB. Hal itu terutama re-orientasi fokus PBB terhadap isu-isu hak asasi manusia yang diwujudkan oleh pembentukan Dewan Hak Asasi Manusia pada 2006.

Setelah mengundurkan diri dari jabatan Sekjen PBB, Annan pada 2012 menjabat selama enam bulan sebagai utusan khusus untuk Suriah yang dilanda perang. Tidak lama, ia mengundurkan diri, sebagai bagian dari protes atas kurangnya persatuan oleh kekuatan dunia dan meningkatnya militerisasi di lapangan.

Baru-baru ini, Annan memimpin penyelidikan komisi independen terhadap krisis Rohingya Myanmar. Ia melihat lebih dari 700 ribu orang tahun lalu melarikan diri dari negara itu ke negara tetangga Bangladesh.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Pangeran Zeid Ra'ad Al Husein mengungkapkan belasungkawanya di akun Twitter resmi. Ia berduka cita mendalam atas kepergian Annan yang merupakan salah seorang yang mengubah dunia.

"Saya sedih atas kematian Kofi Annan. Kofi adalah lambang kelayakan dan kasih sayang manusia. Di dunia yang sekarang dipenuhi para pemimpin yang bukan apa-apa selain itu, kerugian dunia menjadi semakin menyakitkan. Dia adalah seorang teman untuk ribuan orang dan seorang pemimpin untuk jutaan orang," tulis Al Husien.

Kematian Annan mendorong Presiden Nana Akufo Addo mengumumkan pekan berkabung nasional. "Dia membawa Ghana menjadi dikenal ke negara kita dengan posisi ini dan melalui perilaku dan keahliannya di arena global," kata Akufo-Addo.

"Dia adalah seorang yang sangat percaya pada kapasitas orang Ghana untuk memetakan jalannya sendiri menuju jalan kemajuan dan kemakmuran," ujar Akufo-Addo menambahkan.

Tribut juga mengalir dari para diplomat dan pemimpin internasional. Seperti Teheran hingga London ke Washington yang memuji ia sebagai "pemimpin besar".

Kelompok advokasi perdamaian dan hak asasi manusia yang diciptakan oleh mantan pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela juga menyatakan penghargaan kepada Annan. Annan pernah menjadi ketua kelompok tersebut. Mereka mengatakan bahwa Annan dikagumi dan dihormati secara global dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

"Dunia telah kehilangan sosok yang menginspirasi, seseorang yang pencapaiannya tidak akan pernah terlupakan, dan komitmennya terhadap perdamaian dan keadilan akan bertahan untuk menginspirasi generasi mendatang," kata Wakil Ketua Gro Harlem Brundtland. Annan meninggalkan istri, Nane, dan tiga anak, Ama, Kojo dan Nina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement