Kamis 20 Sep 2018 07:15 WIB

Zimbabwe Butuh Rp 525 Miliar untuk Basmi Wabah Kolera

Pemerintah Zimbabwe meminta warga dan perusahaan di sana untuk menyumbang dana kolera

Wabah kolera di Zimbabwe
Foto: AP
Wabah kolera di Zimbabwe

REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Kementerian Keuangan Zimbabwe menyeru warga dan perusahaan negara itu menyumbang 35 juta dolar AS (sekitar Rp 525 miliar) untuk membantu membasmi wabah kolera. Wabah kolera sudah membunuh 31 orang dan menulari lebih dari 5.000 di Zimbabwe.

Wabah kolera terburuk dalam satu dasawarsa mengungkapkan masalah prasarana buruk perkotaan, yang sama dengan kekuasaan Robert Mugabe, yang digulingkan sesudah kudeta pada November dan digantikan Presiden Emmerson Mnangagwa.

Pemerintah telah mengumpulkan 29 juta dolar AS (sekitar Rp 435 miliar) yang setengahnya berasal dari perusahaan swasta dan badan bantuan asing. Jumlah dana yang telah dikumpulkan ini di luar sasaran 64,1 juta dolar AS (Rp 961,5 miliar) untuk vaksinasi, obat, air bersih dan pipa air dan saluran pembuangan.

"Perusahaan swasta, mitra pembangunan, pribadi, termasuk perantau Zimbabwe, diimbau memberikan bantuan uang dan bukan uang untuk melawan wabah kolera," kata Menteri Keuangan Mthuli Ncube kepada wartawan.

Penentangnya di oposisi menyatakan pemerintah cepat mencari uang untuk mengimpor kendaraan mewah dengan menggunakan mata uang asing langka tapi menyeru orang dan perusahaan melawan kolera.

Sebelumnya pada Rabu, Mnangagwa mengunjungi kotapraja Glenview di Harare, pusat wabah, bertemu dengan penderita dan keluarga yang kehilangan kerabatnya akibat penyakit tersebut. Mnangagwa menyatakan pemerintahannya akan membantu Dewan kota Harare, yang dipimpin oposisi, menggantikan pipa air dan saluran pembuangan, yang sudah tua, sesudah pejabat pemerintah dan oposisi saling menyalahkan atas wabah tersebut.

Polisi pada pekan ini mulai membersihkan pedagang tidak sah dari jalanan Harare, dengan menyatakannya bagian dari dorongan untuk mengendalikan kolera.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement