REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Polisi di Ethiopia menemukan kuburan berisi sedikitnya 200 mayat di sepanjang perbatasan antara wilayah bergolak Oromiya dengan Somali. Kuburan massal itu ditemukan di tengah proses penyelidikan terhadap mantan pemimpin wilayah Somali Abdi Mohammed Omer.
"Pemimpin wilayah Somali sedang menghadapi persidangan dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan memicu bentrokan," kata perusahaan penyiaran Fana pada Kamis (8/11) malam, mengutip pernyataan polisi. Penyiaran itu tidak memberikan rincian.
Abdi Mohammed Omer dipaksa mundur pada 6 Agustus dan ditangkap beberapa pekan kemudian sesudah kekerasan terjadi di ibu kota provinsi tersebut, Jijiga.
Kelompok hak asasi secara tetap menuduh pemerintahannya melakukan pelanggaran, seperti, penyiksaan, sementara beberapa saksi menuduhnya memerintahkan serangan paramiliter terhadap warga di propinsi Oromiya tetangganya sesudah bentrokan suku di sana pada September.
Wilayah itu dilanda kekerasan beberapa dasawarsa saat pemerintah memerangi pemberontak Kubu Pembebasan Bangsa Ogaden sebelum kedua pihak menandatangani kesepakatan perdamaian pada bulan lalu.