Rabu 15 Aug 2018 02:17 WIB

Kongo Uji Coba Pengobatan Ebola

Sebanyak 57 orang menderita Ebola di Kongo.

Foto yang diambil pada Ahad, 20 Mei 2018 ini menunjukkan sebuah tim dari Doctors Without Borders memakai pakaian pelindung dan peralatan untuk persiapan pengobatan pasien Ebola di rumah sakit Mbandaka, Kongo.
Foto: Louise Annaud/Medecins Sans Frontieres via AP
Foto yang diambil pada Ahad, 20 Mei 2018 ini menunjukkan sebuah tim dari Doctors Without Borders memakai pakaian pelindung dan peralatan untuk persiapan pengobatan pasien Ebola di rumah sakit Mbandaka, Kongo.

REPUBLIKA.CO.ID, GOMA -- Republik Demokratik Kongo mulai menggunakan pengobatan percobaan obat mAb114 Ebola pada penderita di bagian timur negara itu. Kementerian kesehatan mengatakan ini adalah pertama kali pengujian untuk melawan wabah itu.

Wabah di Propinsi Kivu Utara, Kongo timur, itu menyebar ke propinsi tetangga Ituri. Di wilayah itu, seorang penderita dipastikan meninggal setelah pulang dari pusat wabah di Kota Mangia, Kivu Utara.

Kemenkes memastikan lima penderita baru. Hal ini membuat jumlah penderita menjadi 57 orang. Sebanyak 30 orang positif Ebola dan 27 orang masih diduga mengidap Ebola. Empatpuluh satu orang diyakini meninggal dalam wabah demam berdarah tersebut.

Pengobatan mAb114 dikembangkan di Amerika Serikat oleh Lembaga Kesehatan Negara menggunakan antibodi dari yang selamat dari wabah Ebola di kota Kikwit, Kongo barat, pada 1995. Obat itu 100 persen lebih mujarab ketika diuji pada monyet.

Kementerian itu menyatakan beberapa obat percobaan lain tiba di pusat kawasan Beni dan menunggu persetujuan panitia etika, termasuk Remdesivir, Favipiravir dan REGN3450, REGN3471 dan REGN3479.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement