Ahad 25 Nov 2018 13:47 WIB

100 Tentaranya Tewas, Presiden Nigeria Angkat Bicara

ISIS mendaku bertanggung jawab atas serangan dalam beberapa hari belakangan.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari pada 2016.
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari pada 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA – Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengakhiri hampir sepekan kebungkaman atas serangan garis keras, yang menurut sumber keamanan menewaskan sekitar 100 tentara di negara bagian timur laut, Borno.

"Presiden Muhammadu Buhari menyatakan keguncangan hebat atas pembunuhan tentara itu," kata pernyataan kepresidenan melalui surat elektronik, yang dikeluarkan juru bicara Buhari, Garba Shehu, Sabtu, seperti dilansir Reuters (25/11).   

"Langkah segera diambil untuk memastikan bahwa celah, yang mengakibatkan korban tewas itu, ditutup sekali dan selamanya," katanya, dengan menambahkan bahwa Buhari akan mengadakan pembicaraan strategis dengan pemimpin tentara dalam beberapa hari mendatang.

Kelompok Islam garis keras menyerang pangkalan tentara pada 18 November di desa Metele di Borno, pusat pemberontakan Boko Haram dan kelompok sempalannya, Negara Islam di Afrika Barat (ISWA). Serangan itu dilancarkan ISWA dan menewaskan sekitar 100 tentara Nigeria, kata empat sumber keamanan kepada Reuters.

Sumber kelima menyatakan 96 tentara tewas di timur laut beberapa hari belakangan, kebanyakan di Metele. ISIS mendaku bertanggung jawab atas serangan dalam beberapa hari belakangan.

Jumlah korban itu termasuk yang tertinggi sejak Buhari berkuasa pada 2015 dan memberi tekanan padanya menjelang pemilihan umum pada Februari, setidak-tidaknya karena ia sudah menyatakan kemenangan atas pemberontakan sembilan tahun tersebut.

Anggota parlemen di Senat, Majelis Tinggi Parlemen, yang ketuanya adalah salah satu lawan politik Buhari, pada pekan lalu menyatakan 44 tentara tewas dalam serangan Metele meskipun tentara dan kepresidenan tidak menanggapi.

Pernyataan kepresidenan pada Sabtu itu, yang tidak mengacu pada jumlah tentara terbunuh, keluar sesudah beberapa hari kecaman terhadap tentara dan kepresidenan di pers dan media sosial Nigeria atas kebungkaman mereka. Pendukung Buhari menuding peristiwa penembakan itu ditunggangi oleh lawan politiknya.

Lawan utama Buhari dalam pemilihan presiden mendatang, mantan wakil presiden Atiku Abubakar, berulang kali menuliskan pesan tentang tentara tewas itu di Twitter dalam beberapa hari belakangan.

Tentara Nigeria mengeluarkan pernyataan pada Jumat, yang memastikan bahwa serangan terhadap pangkalan tentara itu terjadi tapi tidak memberikan rincian tentang korban.

Buhari, pensiunan jenderal dan mantan penguasa tentara, membuat mengalahkan gerilyawan itu sebagai bagian utama keberhasilan kampanyenya pada Pemilihan Umum 2015 sesudah serangan Boko Haram menjelang pemilihan tersebut melemahkan presiden saat itu, Goodluck Jonathan.

 

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement