Selasa 12 Feb 2019 08:03 WIB

AS Serang Basis ISIS, 16 Warga Sipil Tewas

Diyakini masih ada 400 hingga 600 anggota ISIS yang ada di dalam kota itu.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Budi Raharjo
Pesawat koalisi meluncurkan serangan udara terhadap ISIS di Suriah. (ilustrasi)
Foto: Australian Defence Force, Sgt Pete
Pesawat koalisi meluncurkan serangan udara terhadap ISIS di Suriah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke kantung pertahanan terakhir ISIS di Suriah, Senin (11/2). Serangan ini menewaskan 16 warga sipil dan di antaranya tujuh orang anak.

Sebanyak 19 tentara ISIS juga terbunuh dalam pertempuran dengan tentara Kurdi yang didukung oleh koalisi. AS menyerang pasukan ISIS, seperti dilaporkan Pengamat HAM Inggris yang berbasis di Suriah.

Diikutip dari Reuters, sekelompok pesawat tempur AS juga terbang untuk menyerang Baghouz, basis terkuat terakhir ISIS di timur Suriah. Tempat itu menjadi pelarian dari ratusan warga sipil yang sehari sebelumnya dikepung oleh tentara yang didukung AS di darat.

Di wilayah dekat perbatasan Irak ini, dengan bantuan tentara gabungan yang dipimpin AS, Syrian Democratic Forces (SDF) telah mendesak ISIS sejak Sabtu (9/2) di provinsi Deir al-Zor. ISIS melakukan perlawanan keras dan berusaha melakukan serangan balik pada Senin pagi.

Di hari yang sama, sekitar 1.500 warga sipil telah melarikan diri dari wilayah itu, seperti dilaporkan kepala pemberitaan SDF. Tentara SDF menyebut, sebanyak 17 truk yang diisi pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan Baghouz ke wilayah yang dikuasai SDF.

Anak-anak dan wanita berdesakan di dalam salah satu truk itu. Beberapa dari mereka yang melarikan diri itu mengaku sebagai orang Irak.

Menjelang penyerangan, SDF menyebut lebih dari 20 ribu warga sipil telah meninggalkan Baghouz dalam sepuluh hari terakir. SDF meyakini masih ada 400 hingga 600 anggota ISIS yang ada di dalam kota, termasuk warga asing dan militan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement