Kamis 28 Feb 2019 16:21 WIB

PBB: 10 ribu Pengungsi Nigeria Pulang dari Kamerun

Warga Nigeria mengungsi ke Kamerun karena kotanya diserang Boko Haram.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Ilustrasi serangan teror di Nigeria.
Foto: EPA/STR
Ilustrasi serangan teror di Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Laporan kemanusiaan PBB menyebutkan ada sebanyak 10 ribu warga Nigeria yang pulang dari Kamerun. Mereka mengungsi ke negara tetangga karena kota tempat mereka tinggal diserang kelompok teroris Boko Haram.

Laporan tersebut mengatakan sekitar 40.386 warga sipil Nigeria yang mengungsi karena kota mereka Rann diserang Boko Haram sejak Desember lalu. Sebelumnya organisasi kemanusiaan Medecins Sans Frontiers mengatakan mereka yang mengungsi diminta kembali ke bagian barat Nigeria.

Baca Juga

"Sumber-sumber lapangan laporan ini mengindikasi masih ada ratusan orang lainnya yang datang ke Rann dari Kamerun (8 kilometer) dengan berjalan kaki," kata laporan PBB tersebut, Kamis (28/2).

Organisasi kemanusiaan Amnesty Internasional dan sumber pasukan keamanan Nigeria mengatakan setelah militer Nigeria meninggalkan Rann kelompok teroris Boko Haram membunuh 60 orang di sana. Serangan mematikan itu dilakukan dua pekan setelah mereka mengusir pasukan Nigeria dari sana.

  

"Orang-orang ini sangat membutuhkan bantuan kemanusiaa termasuk tempat tinggal sementara, makanan dan air bersih," kata laporan PBB.

Serangan Boko Haram di Rann tersebut menunjukkan tanda mereka berhasil mengumpulkan kembali pasukan mereka dan mampu merebut pangkalan militer. Pada bulan lalu, PBB mengkritik Kamerun karena memulangkan 9.000 warga Nigeria ke Rann.

Kamerun menolak permintaan suaka para pengungsi itu. PBB mengatakan penolakan tersebut melanggar prinsip 'non-refoulement' internasional yang melarang negara mana pun menolak masuk pengungsi yang nyawa atau kebebasannya terancam.

Laporan kemanusiaan PBB menyebutkan warga Rann yang telah mencari perlindungan di Kamerun sebagai 'pengungsi dalam negeri'. Walaupun faktanya mereka menyeberangi batas wilayah antar-negara.

Laporan itu juga menyebutkan para pekerja kemanusiaan belum dapat kembali ke Rann sejak 17 Januari lalu. Pada 1 Maret tahun lalu, ada tiga orang pekerja kemanusiaan yang diculik di Rann dan dua di antaranya dieksekusi mati.

Para pengungsi Rann tersebut kembali tepat ketika Presiden Muhammadu Buhari memenangkan pemilihan presiden dan melanjutkan pemerintahannya di periode kedua. Oposisinya mengatakan akan mengajukan keberatan karena menurut mereka Buhari mencurangi pemilihan presiden tersebut.

Buhari sudah berjanji meningkatkan keamanan. Janji yang juga berikan saat kampanye pemilihan presiden periode pertamanya pada 2015.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement