Senin 11 Mar 2019 14:49 WIB

Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh, PBB Berduka

Tercatat ada 19 staf PBB yang menjadi korban jatuhnya pesawat tersebut.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Ethiopian Airlines Jatuh. Puing-puing yang diduga berasal dari pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh ditemukan di Hejere, 50 km dari Addis Ababa, Kenya (10/3).
Foto: AP
Ethiopian Airlines Jatuh. Puing-puing yang diduga berasal dari pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh ditemukan di Hejere, 50 km dari Addis Ababa, Kenya (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  JENEWA -- PBB mengucapkan belasungkawa atas jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Ahad (10/3) kemarin. Tercatat ada 19 staf PBB yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut termasuk Harina Hafitz, warga negara Indonesia yang juga staff World Food Programme (WFP) di Roma. 

"Menyampaikan simpati yang tulus dan solidaritas untuk para keluarga korban dan orang-orang yang mencintai mereka, termasuk staf PBB, juga mengucapkan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Ethiopia," kata Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres dalam pernyataannya di situs resmi PBB, Senin (11/3).

Baca Juga

Menurut Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB di Kenya ada 19 staf PBB di dalam pesawat Boeing 737 Max 8 yang jatuh tak lama setelah landas. WFP kehilangan tujuh staf mereka, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan International Telecommunications Union (ITU) kehilangan dua staf.

Sementara itu Food and Agriculture Organization (FAO), International Organization for Migration (IOM) di Sudan, World Bank dan Misi Bantuan PBB di Somalia (UNSOM) masing-masing kehilangan satu orang staf. Enam orang staf PBB di Nairobi, Kenya juga meninggal dunia dalam kecelakaan ini. 

Sampai kini belum diketahui penyebab dari kecelakaan ini. Ketika kecelakaan terjadi cuaca dilaporkan sangat baik. Pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 itu jatuh menukik di Bishoftu, sebelah selatan ibukota Addis Abba.  "PBB sudah mengontak Pemerintah Ethiopia dan siap bekerja sama untuk memberikan rincian personel PBB yang kehilangan nyawa mereka dalam tragedi ini," kata Guterres.

Kecelakaan ini terjadi sebelum Sidang Lingkungan PBB di gelar di Kenya. Rencananya para pemimpin negara, menteri lingkungan dan ribuan orang partisipan lainnya berdiskusi selama lima hari.

Banyak pejabat-pejabat senior PBB yang mengungkapkan belasungkawa mereka atas kejadian ini di media sosial. Direktur Jendral FAO José Graziano da Silva mengungkapkan belasungkawa di media sosial Twitter.

"Keluarga WFP berduka hari ini, kami akan melakukan apa pun semanusiawi mungkin untuk membantu keluarga (korban) di waktu yang menyakitkan ini, mohon hadirkan mereka dalam pikiran dan doa Anda," kata Direktur Eksekutif WFP David Beasley di Twitter.

Guterres juga mengungkapkan belasungkawa kepada WFP. Ia menelpon Beasley untuk menyampaikan solidaritas dan dukungannya terhadap keluarga WFP. Guterres juga berterimakasih kepadanya dan semua orang di dunia yang telah mengungkapkan belasungkawa kepada PBB atas kejadian ini.

"Saat kami sedang berduka, mari renungkan setiap rekan WFP yang bersedia untuk berpergian dan bekerja jauh dari rumah dan orang-orang yang mereka cintai untuk membantu dunia menjadi tempat yang lebih baik lagi, itu panggilan mereka, seperti keluarga WFP lainnya," kata Guterres.

Sekretaris Jendral ITU Houlin Zhao juga mengungkapkan belasungkawanya kepada keluarga dan teman mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines. Ia menambahkan ada dua staf ITU yang turut meninggal dunia dalam kecelakaan terebut.

"Rekan kami di Addis Abba akan memberikan bantuan kepada keluarga di masa yang sulit ini," kata Houlin di Twitter.

Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta H. Fore juga mengungkapkan belasungkawa di Twitter. Atas nama seluruh staf Program Pemukiman Manusia PBB atau United Nations Human Settlements Programme Direktur Eksekutif Maimunah Mohd Sharif menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini.

"Menyampaikan belasungkawa dan doa untuk Negeri Besar Ethiopia dan keluarga para penumpang dan awak yang kehilangan nyawa mereka dalam tragedi ini, semoga mereka tenang dalam keabadian," kata Sharif. 

Komisaris Tinggi UNHCR Filippo Grandi juga menyampaikan rasa simpatinya. UNHCR kehilangan dua stafnya dalam kecelakaan Ethiopian Airlines. "UNHCR sangat kehilangan hari ini," kata Grandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement