Senin 22 Apr 2019 13:29 WIB

Bandara Mitiga di Libya Kembali Beroperasi

Pengelola bandara mengatakan penutupan dilakukan sebagai langkah keamanan.

Foto satelit menunjukkan Bandara Mitiga setelah diserang di Tripoli, Libya, Senin (8/4).
Foto: 2019 Maxar Technologies via AP
Foto satelit menunjukkan Bandara Mitiga setelah diserang di Tripoli, Libya, Senin (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Bandar Udara Internasional Mitiga di Ibu Kota Libya, Tripoli dibuka kembali untuk lalu lintas udara setelah sempat ditutup, Ahad (21/4). Di dalam satu pernyataan, pengelola mengatakan bandar udara itu ditutup karena pesawat tempur yang berafiliasi kepada pasukan yang setia kepada komandan Libya Timur Khalifa Haftar menyerang sasaran di dekat bandar udara.

Pengelola bandar udara membantah penutupan dilakukan setelah bandar udara diserang. Dia menegaskan itu dilakukan sebagai langkah keamanan udara.

Baca Juga

Koresponden Kantor Berita Turki, Anadolu mengatakan Angkatan Udara Haftar pada Sabtu (20/4) melancarkan serangan terhadap beberapa lokasi di pinggir Tripoli, termasuk Al-Muz dan Ain Zara serta Tajoura. Sejak awal April, Haftar, komandan pasukan yang setia kepada pemerintah saingan Tripoli di Libya Timur, telah melancarkan operasi untuk merebut Tripoli, tempat Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), yang diakui PBB, bermarkas.

photo
Kendaraan terbakar di distrik bagian selatan Abu Salim, Tripoli, Libya, awal pekan ini, lantaran konflik yang melibatkan dua pemerintahan di negara itu.

Sedikitnya 220 orang telah tewas dan ratusan orang lagi cedera dalam bentrokan baru-baru ini di pinggir Tripoli, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu. Libya masih dirongrong kerusuhan sejak Muammar Gaddafi, yang lama memimpin negeri tersebut, digulingkan dan tewas dalam aksi perlawanan bergelimang darah yang didukung NATO pada 2011.

Sejak itu, negeri tersebut telah menyaksikan kemunculan dua pemerintah yang memperebutkan kekuasaan: satu di Libya Timur di bawah pimpinan Jenderal Khalifa Haftar dan satu lagi di Tripoli yang mendapat pengakuan PBB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement