Ahad 14 Jan 2018 21:27 WIB

Cile Jamin Keselamatan Paus Saat Lawatan

Paus Fransiskus
Foto: Reuters
Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Paus Fransiskus tidak akan berada dalam bahaya saat melakukan perjalanan ke Cile pekan ini, terlepas dari serangkaian serangan di gereja-gereja Katolik di Ibu Kota Cile, Santiago, kata Menteri Dalam Negeri Mario Fernandez, Sabtu (13/1).

Pelaku yang tak diketahui membakar setidaknya dua gereja, melemparkan bom rakitan ke salah satunya dan meninggalkan pamflet dengan pesan mengancam Paus pada Jumat pagi, beberapa hari sebelum kedatangannya di negara Amerika Selatan tersebut. Tidak ada yang terluka dalam serangan itu, dan tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Fernandez mengatakan kepada stasiun radio lokal BioBio kelompok kecil dengan kemampuan terbatas patut disalahkan, namun dia tidak menyebutkan nama mereka. "Ini adalah tindakan yang serius dan tidak dapat dimaafkan, tapi kita harus meletakkan semuanya dalam perspektif," katanya. "Kami tidak membicarakan kelompok signifikan yang benar-benar berbahaya."

Fransiskus, yang berasal dari Argentina dan merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika Latin, akan tiba di Cile pada Senin. Dia dijadwalkan menggelar sebuah misa pada Selasa di sebuah taman di Santiago diperkirakan akan didatangi lebih dari 500 ribu orang.

Berbagai kelompok merencanakan demonstrasi mengenai isu-isu mulai dari hak pribumi sampai skandal pelecehan seksual. Paus juga akan mengunjungi kota Temuco dan Iquique sebelum menuju ke Peru.

Di Lima, kebakaran di kaki patung Yesus Kristus setinggi 35 meter (114,83 kaki) menyebabkan patung itu menghitam, Sabtu. Polisi mengatakan kebakaran itu adalah hasil dari gangguan listrik, bukan serangan.

Dimulai di Cile pada 15 Januari, Paus asal Argentina itu akan berkunjung ke kota Santiago, Temuco dan Iquique, sebelum menuju ke Peru di mana dia akan berhenti di Lima, Puerto Maldonado dan Trujillo. Sejak pemilihannya untuk memimpin 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia pada 2013, Fransiskus, paus Amerika Latin pertama, telah mengunjungi Brasil, Bolivia, Ekuador, Paraguay, Kuba dan Meksiko. Namun, ia belum melakukan perjalanan pastoral ke Argentina.

Sebelumnya, Paus Fransiskus sangat membela imigran dalam misa Malam Natal, membandingkannya dengan Maria dan Yusuf yang tidak menemukan tempat tinggal di Bethlehem dan mengatakan keimanan mengharuskan orang-orang asing disambut baik. Paus Fransiskus merayakan Natal kelima sebagai pemimpin 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia, memimpin sebuah misa kudus untuk sekitar 10 ribu orang di Basalika Santo Petrus, sementara banyak dari pengikutnya mengikuti kebaktian di luar lapangan.

Keamanan tampak ditingkatkan, para peserta misa diperiksa saat mereka mendekati Lapangan Santo Petrus, bahkan sebelum melewati detektor logam untuk memasuki Basilika. Lapangan tersebut telah diamankan beberapa jam sebelumnya, sehingga prosedur keamanan bisa dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement