Selasa 30 Jan 2018 18:50 WIB

CIA: Rusia Campuri Pemilihan Anggota Kongres AS Tahun Ini

CIA menuduh Kremlin coba mempengaruhi politik dalam negeri negara-negara Barat.

Lembaga intelijen AS (CIA)
Foto: reuters
Lembaga intelijen AS (CIA)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur badan intelijen CIA Mike Pompeo mengatakan Rusia akan mencoba mencampuri pemilihan anggota Kongres Amerika Serikat pada tahun ini sebagai bagian dari upaya Kremlin mempengaruhi politik dalam negeri negara-negara Barat.

Pompeo juga mendesak komunitas internasional berbuat lebih banyak untuk menghalau campur tangan Cina dalam politik dalam negeri. Sebelumnya Rusia banyak dituding mempengaruhi hasil akhir pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016. Moskow membantah tudingan yang menyebutkan berkolusi dengan orang-orang dekat Presiden Donald Trump.

Dalam wawancara dengan BBC yang disiarkan pada Selasa (30/1), Pompeo mengatakan Rusia punya sejarah panjang dalam kampanye penyebaran informasi penuh kebohongan. Ancaman dari Moskow itu tidak akan berhenti begitu saja, kata dia.

Saat ditanya apakah Rusia akan mencoba mempengaruhi pemilihan anggota Kongres, dia menjawab, "Tentu saja. Saya memperkirakan mereka akan terus melakukan itu."

photo
Salah satu komplek kremlin Ismailovo di Moskow, Rusia

"Namun saya yakin Amerika Serikat akan mampu menggelar pemilu yang jujur dan adil. Kami akan menghalau mereka sehingga dampak pengaruhnya terhadap pemilu tidak akan besar," kata dia.

Pompeo mengatakan Cina juga membawa ancaman yang tidak kalah besar karena sangat aktif dengan kemampuan siber kelas dunia. "Kami menyaksikan upaya mencuri informasi dari Amerika Serikat, untuk menginfiltrasi negara kami dengan mata-mata, dengan orang-orang yang bekerja demi kepentingan pemerintahan Cina," kata Pompeo.

"Kami melihatnya di sekolah-sekolah, di rumah sakit, dan perusahaan yang beroperasi di Amerika Serikat. Kita harus berbuat lebih banyak untuk menghalau upaya Cina yang diam-diam ingin mempengaruhi dunia," kata dia.

Kremlin di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin kini memang berhasil mendapatkan kembali pengaruh yang sempat hilang saat Uni Soviet bubar, membantah telah mencampuri pemilihan umum di negara-negara Barat. Mereka bahkan mengatakan tengah terjadi histeria anti-Rusia yang menyebar di Amerika Serikat dan Eropa.

Dalam wawancaranya dengan BBC, Pompeo mengulangi pesan Korea Utara sudah hampir berhasil menguasai teknologi rudal yang mampu menyasar daratan Amerika Serikat. "Amerika Serikat dan sekutu intelejen kami di berbagai belahan dunia sudah memahami dengan jelas kemampuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Kami memperingatkan Korea Utara akan mempunyai kemampuan menyerang Amerika Serikat dengan senjata nuklir hanya dalam beberapa bulan mendatang," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement