Rabu 07 Feb 2018 09:20 WIB

Pemerintah Venezuela Sebut Pemadaman Listrik Sabotase

Akibat pemadaman, setidaknya 10 stasiun kereta bawah tanah harus tutup.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Warga berjalan di tengah kegelapan akibat listrik padam di Caracas, Venezuela.
Foto: Reuters
Warga berjalan di tengah kegelapan akibat listrik padam di Caracas, Venezuela.

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemadaman listrik sebagian melanda Caracas, Venezuela pada Selasa (6/2) waktu setempat. Pemerintah menuduh pemadaman listrik tersebut adalah tindakan sabotase.

Akibat pemadaman, setidaknya 10 stasiun kereta bawah tanah harus tutup dan mempengaruhi sinyal lalu lintas dan saluran telepon pada jam sibuk. Orang-orang terlihat menggunakan cahaya dari ponsel mereka saat berjalan di tangga garasi parkir saat pemadaman listrik itu berlangsung.

Di sisi lain, terjadi PHK (pemutusan hubungan kerja) sebagai tanda lain dari krisis ekonomi. Harga melonjak di tengah hiperinflasi, jutaan orang kekurangan pangan dan obat-obatan, dan produksi minyak turun ke tingkat terendah dalam beberapa tahun.

"Berapa banyak lagi yang harus kami derita? Kami telah menjadi primitif di negara ini?" kata Alejandra Arcia (46 tahun), seorang asisten toko.

Menteri Energi Listrik Luis Motta kepada televisi negara mengatakan ini adalah tindakan sabotase. Dia mengatakan ada yang memotong kabel dan menciptakan sebuah ledakan. Namun, ia tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Listrik kembali menyala di beberapa bagian di Caracas pada Selasa dini hari waktu setempat. Permasalahan infrastruktur tidak jarang terjadi di Venezuela.

Pemadaman listrik secara parsial terjadi lebih dari sebulan setelah pemadaman selama lima jam di Caracas dan kota-kota lain. Pihak berwenang mengatakan pemadaman akibat kabel jatuh yang menghubungkan pembangkit listrik dan menara transmisi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement