Sabtu 03 Mar 2018 10:31 WIB

Badai Hantam AS, Transportasi Kacau dan Listrik Padam

Pemerintah Washington DC siaga hipotermia dan mendesak tunawisma berlindung.

Pejalan kaki berjalan di dekat garis pantai di Newburyport, Massachusetts, Pantai Timur AS di tengah badai, Jumat (2/3). Cuaca buruk yang menerjang AS menyebabkan kekacauan transportasi.
Foto: AP Photo/Elise Amendola
Pejalan kaki berjalan di dekat garis pantai di Newburyport, Massachusetts, Pantai Timur AS di tengah badai, Jumat (2/3). Cuaca buruk yang menerjang AS menyebabkan kekacauan transportasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Angin kencang, hujan lebat, gelombang tinggi dan salju yang turun sporadis menimbulkan kekacauan di seluruh East Coast, AS, Jumat (2/3). Kondisi tersebut juga membuat ratusan penerbangan dibatalkan, listrik padam di sebagian Washington DC dan lebih dari 22 juta warga pantai menerima peringatan banjir.

"Hadapi topan ini secara serius! Ini adalah situasi HIDUP & MATI buat mereka yang tinggal di sepanjang pantai, terutama mereka yang berada di garis pantai yang terpapar pada samudra" demikian peringatan National Weather Service di Boston melalui akun Twitter pada Jumat pagi (2/3).

Sementara bulan purnama, air laut berada pada tingkat tertinggi bulan ini, dan lonjakan topan membawa tak kurang dari empat kaki (sekitar 1,22 meter) air ke permukiman pantai, kata pembawa acara prakiraan cuaca CNN.

"Jangan menghadapi topan, jika kalian diberitahu untuk mengungsi," kata Gubernur Massachusetts Charlie Baker kepada warga agar bersiap. Ia mengatakan ia telah mengerahkan Garda Nasional.

"Ini adalah salah satu topan paling ekstrem dalam sejarah belakangan dalam hal banjir pantai dan angin merusak yang berpotensi menerjang sepanjang pantai sementara hujan lebat menjadi faktor penting," kata para pejabat Lembaga Penanganan Keadaan Darurat Massachusetts. Mereka memperkirakan gelombang akan sangat tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Di New Jersey, para pejabat juga memperkirakan hujan lebat akan membuat sebagian air sungai dan anak sungai meluap, dan mempengaruhi saluran air. Pada Jumat, sedikitnya 2.400 penerbangan telah dibatalkan di seluruh Amerika Serikat, termasuk di Bandar Udara John F. Kennedy, LaGuardia, Newark di New York, kata FlightAware.com. Banyak pelancong terjebak.

Di Washington DC, lebih 300 penerbangan ditunda atau dibatalkan di tiga bandar udara utamanya. Seorang pilot melaporkan pendaratan yang penuh guncangan" di daerah Washington DC membuat penumpang dan awak mual, kata US Aviation Weather Center di akun Twitter.

Kecepatan angin lebih dari 50 sampai 60 mil per jam telah dilaporkan di bandar udara di daerah Washington DC pada Jumat pagi. Kantor federal tidak buka pada Jumat, dan sekolah ditutup serta pengumpulan sampah ditiadakan. Pemerintah Washington DC juga mengaktifkan siaga hipotermia dan mendesak tunawisma berlindung.

Setelah Kamis malam, lebih dari 100 ribu pelanggan tak memperoleh pasokan listrik di wilayah Washington DC, kata satu laporan Washington Post. Perusahaan kereta api Amtrak menyatakan listrik padam mempengaruhi layanan kereta di Northeast Corridor.

Pohon yang tumbang terlihat di Washington DC dan daerah sekitarnya pada Jumat pagi, sementara angin kencang diperkirakan terus berhembus hampir sepanjang hari, sehingga Jumat didugta menjadi hari paling berangin di Ibu Kota AS tersebut sejak Badai Sandy menerjang pada Oktober 2012.

Kota besar utama di Northeast, seperti Philadelphia dan New York, mungkin menghadapi cuaca campuran salju, hujan dan hujan bercampur salju, meskipun salju diperkirakan tidak menumpuk. Gubernur New York Andrew Cuomo mendesak warga memperhatikan prakiraan cuaca.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement