REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Parade militer rancangan Presiden AS Donald Trump akan berlangsung dalam Hari Veteran pada November di Washington DC. Namun, parade militer rancangan Trump ini tanpa menghadirkan tank untuk mengurangi kerusakan jalan, kata memo, yang dikeluarkan Pentagon pada Jumat (10/3).
Pada bulan lalu, Trump meminta Pentagon merancang parade dalam perayaan tentara di AS, setelah presiden asal Partai Republik tersebut kagum pada parade militer Hari Bastille di Paris, yang dihadirinya pada tahun lalu. Memo tersebut mencantumkan sejumlah panduan untuk parade itu pada 11 November dan mengatakan bahwa jalur pawai tersebut bermula dari Gedung Putih ke gedung kongres Capitol serta menghadirkan unsur berat udara pada akhir parade itu.
"Hadirkan kendaraan beroda saja, tanpa tank. Pertimbangan harus diberikan untuk meminimalkan kerusakan pada prasarana setempat," kata memo tersebut.
Ia menambahkan bahwa parade tersebut akan berfokus pada kontribusi veteran militer AS sepanjang sejarah, yang dimulai dari Perang Revolusi Amerika. Kritikus berpendapat bahwa sebuah parade bisa menghabiskan biaya jutaan dolar di saat Pentagon justru menginginkan anggaran yang lebih stabil dalam kondisi pendanaan militer yang terlalu ketat.
"Parade tersebut akan membebani wajib pajak hingga lebih dari Rp 410 miliar," kata kepala anggaran Gedung Putih.
Parade militer di AS pada umumnya jarang dilaksanakan. Parade semacam itu di negara lain biasanya dipentaskan untuk merayakan kemenangan dalam pertempuran atau menunjukkan kekuatan militer.
Pada 1991, tank dan ribuan tentara diarak melalui Washington untuk merayakan kemenangan atas pasukan Irak pimpinan Saddam Hussein dalam Perang Teluk. Dewan distrik Kolumbia telah mencerca gagasan sebuah parade di Pennsylvania Avenue, yang membentang sepanjang 1,9 km antara gedung kongres dan Gedung Putih, yang juga lokasi dari Trump International Hotel.
"Tidak ada tank!", kata Trump di Tweeter-nya pada bulan lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
