Kamis 05 Apr 2018 12:09 WIB

Kebijakan Donald Trump Dinilai akan Bawa AS Krisis Ekonomi

Donald Trump mengenakan tarif produk impor Cina sebesar 25 persen.

Red: Nur Aini
Presiden AS, Donald Trump
Foto: thedailybeast.com
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump tidak hanya memicu penolakan di seluruh dunia, tetapi juga dinilai telah menempatkan Washington di ambang krisis ekonomi.

Menurut ekonom terkenal Kuba, Joaquin Infante, kebijakan ekonomi terbaru AS termasuk tarif impor produk Cina akan kontraproduktif

"Trump sedang mencoba menerapkan apa yang disebut 'economic spill policy' yang berarti meningkatkan laba perusahaan di Amerika Serikat, pendapatan para miliarder yang kemudian dianggap akan menguntungkan orang lain, tetapi itu tidak pernah terjadi," kata Infante.

Pemenang hadiah ekonomi nasional Kuba itu mengatakan strategi Trump adalah untuk menghapus semua perjanjian komersial yang ditandatangani oleh Washington setelah Perang Dunia II. Hal itu dinilai dapat menyebabkan perselisihan perdagangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada saat yang sama, meremehkan peran organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), menunjukkan kembalinya ke dekade ketika AS memamerkan supremasi ekonominya.

"Di dunia di mana globalisasi tidak dapat diubah karena perkembangan teknologi dan di mana perdagangan multilateral berlaku, Trump melakukan hal yang sangat berlawanan dengan kebijakan yang akan membahayakan ekonomi Amerika," katanya.

Washington pada Selasa (3/4) menerbitkan daftar usulan barang-barang Cina yang dikenakan tarif tambahan 25 persen di tengah penentangan kuat dari Cina dan kelompok bisnis AS. Tindakan proteksionis terbaru yang diambil oleh Amerika Serikat meningkatkan ketegangan perdagangan antara dua negara terbesar di dunia itu.

Pada awal Maret, pemerintahan Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan 25 persen tarif untuk impor baja dan 10 persen untuk aluminium. "Dia memprovokasi perang perdagangan karena komunitas internasional akan merespons dengan cara yang sama," katanya.

Untuk mempertahankan hak-haknya yang sah, Cina berencana segera membawa praktik AS ke WTO. Negara itu juga mengambil tindakan balasan pada produk-produk AS dengan kekuatan dan skala yang setara.

 Infante mengatakan perang perdagangan akhirnya akan mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia, dengan Amerika Serikat juga dirugikan. Menurutnya, Trump bertaruh pada negosiasi bilateral, di mana asimetri komersial lebih besar dan kemampuan Washington untuk meningkatkan tekanan politik memberi keuntungan di atas negara-negara yang lebih kecil atau kurang maju. Bersamaan dengan peningkatan tarif impor produk-produk dari banyak negara, akan menghasilkan peningkatan biaya produksi dan akibatnya, harga-harga eceran naik yang akan memengaruhi konsumen-konsumen AS.

Baca juga: Kebijakan Tarif AS Bisa Rugikan Konsumen dan Pekerja

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement