Jumat 13 Apr 2018 11:23 WIB

Trump: Pertemuan dengan Kim Jong-un Sedang Diatur

Trump berharap pembicaraan dengan Jong-un bisa menghentikan program nuklir Korut

Donald Trump (kiri) dan Kim Jong Un (kanan)
Foto: VOA
Donald Trump (kiri) dan Kim Jong Un (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (12/4) memuji Cina atas bantuannya menyangkut Korea Utara. Trump mengatakan pertemuannya dengan pemimpin Korut Kim Jong-un sedang diatur.

"Mereka telah sangat membantu kita pada perbatasan dengan Korea Utara," kata Trump soal Cina.

"Mereka sudah secara luar biasa telah membantu kita mendapatkan penyelesaian.

"Pertemuan saat ini sedang diatur antara saya dan Kim Jong-un. Menurut saya (pertemuan) ini akan hebat. Menurut saya kami akan (bertemu) dengan penuh rasa hormat dan kita lihat apa yang akan terjadi."

Trump juga mengatakan bahwa 'perundingan' perdagangan antara Washington dan Beijing berlangsung dengan baik.

Pernyataan Trump itu berbeda dengan apa yang disebutkan dalam pernyataan-pernyataan resmi Cina soal sengketa tersebut, yang telah menimbulkan kekhawatiran terhadap kalangan pasar uang soal perang dagang besar-besaran.

"Kami berhubungan sangat baik, menurut saya kami akan melakukan hal-hal hebat," kata Trump. Ia menambahkan bahwa menghapuskan senjata nuklir adalah langkah "yang sangat baik untuk mereka, baik untuk semua."

Trump pada Senin mengatakan ia berencana melakukan pertemuan dengan Kim pada Mei atau awal Juni dan berharap pembicaraan di antara mereka pada akhirnya akan mengarah pada penghentian program senjata nuklir Korea Utara. Washington menganggap program itu sebagai ancaman keamanan paling berbahaya dari Korut.

Dalam sebuah sidang kongres, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan pertemuan itu ditujukan untuk merundingkan penyelesaian atas krisis Korea Utara. "Kita semua dengan berhati-hati merasa optimistis bahwa kita kemungkinan berada di jalur yang tepat dalam mengupayakan denuklirisasi semenanjung Korea," kata Mattis dalam sidang Komite Angkatan Bersenjata parlemen AS.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement