Senin 30 Apr 2018 18:17 WIB

AS Masih Prioritaskan Penyelesaian Konflik Palestina-Israel

Konflik kedua negara dinilai membuat ketidakstabilan di Timur Tengah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Menlu AS Mike Pompeo.
Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Menlu AS Mike Pompeo.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan resolusi penyelesaian konflik Palestina-Israel masih menjadi prioritas AS. Menurutnya, konflik kedua negara tersebut merupakan penyebab ketidakstabilan di Timur Tengah.

Pompeo mengatakan pemerintahan Donald Trump masih mendukung solusi dua negara bagi Palestina dan Israel. "AS terbuka untuk solusi dua negara," katanya di Ibu Kota Yordania Amman pada Senin (30/4), dikutip laman Al Arabiya.

Kendati demikian, Pompeo tak mengungkapkan secara mendetail perihal apa yang akan dilakukan AS agar dapat mengajak kembali Palestina ke perundingan damai dengan Israel. Ia pun sempat ditanya perihal eskalasi di perbatasan Jalur Gaza-Israel selama sebulan terkahir yang telah menyebabkan lebih dari 30 warga Palestina tewas.

Pompeo menolak mengkritik Israel atau pasukannya yang memutuskan menggunakan kekerasan dalam menghadapi ribuan demonstran Palestina. Ia mengatakan AS mendukung sepenuhnya hak Israel untuk membela diri.

Pemerintah AS telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember tahun lalu. AS menjadi negara pertama yang melakukan hal tersebut. Pengakuan tersebut segera ditentang dan diprotes, tidak hanya oleh Palestina, tetapi juga negara-negara Arab dan Muslim lainnya. Pengakuan AS dinilai melanggar berbagai kesepakatan dan resolusi internasional tentang Yerusalem.

Sejak pengakuan tersebut, Palestina memutuskan menarik diri dari perundingan damai dengan Israel yang dimediasi AS. Palestina menilai AS tak lagi menjadi mediator yang netral karena terbukti bias dan membela kepentingan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement