Rabu 23 May 2018 18:31 WIB

Sekjen PBB Ungkap Cara Paling Efektif Lindungi Warga Sipil

Mencegah konflik akan melindungi warga sipil di seluruh dunia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Sekjen PBB Antonio Guterres.
Foto: EPA
Sekjen PBB Antonio Guterres.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan tentang pentingnya pencegahan konflik dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (22/5). Menurutnya, hal tersebut merupakan cara paling efektif untuk melindungi warga sipil di seluruh dunia.

Dalan pertemuan tersebut, Guterres mengatakan lebih dari 26 ribu warga sipil tewas atau terluka di enam negara yang terdampak konflik tahun lalu. Negara tersebut adalah Afghanistan, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Irak, Somalia, dan Yaman.

Saat ini lebih dari 128 juta orang di seluruh dunia membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak. Sebagian besar disebabkan karena perang dan kekerasan. Menurut Guterres, masalah tersebut dapat dihindari bila dunia berupaya mencegah pecahnya konflik.

"Cara paling efektif untuk melindungi warga sipil adalah mencegah konflik dan mengakhirinya. Inilah sebabnya mengapa pencegahan konflik, resolusi, dan pembangunan perdamaian, akan tetap menjadi prioritas tertinggi untuk seluruh sistem PBB," kata Guterres, dilaporkan laman UN News.

Ia pun memaparkan soal dampak peperangan terhadap kehidupan masyarakat. Hal itu antara lain kaum perempuan yang menjadi sasaran pemerkosaan, terjadinya penembakan atau pengeboman di wilayah padat penduduk, dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

Guterres mulai menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB pada Januari 2017. Ia diketahui memiliki konsen yang cukup tinggi terhadap masalah atau krisis kemanusiaan. Hal itu tak terlepas dari jabatan yang pernah diembannya sebagai direktur Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR) selama 10 tahun.

Baca: Kisah Mata-Mata Korea Utara Rindu Pulang ke Kampung Halaman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement