REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Situs jejaring sosial Twitter Inc pada Sabtu (14/7) menangguhkan dua akun terkait dengan 12 mata-mata Rusia yang didakwa oleh Penasihat Khusus AS Robert Mueller. Mereka didakwa karena ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016 lalu.
Pada Jumat (13/7), juri agung federal menuduh 12 perwira intelijen Rusia melakukan peretasan jaringan komputer Demokrat pada 2016. AS menuduh Moskow ikut campur dalam pemilihan untuk membantu Partai Republik Donald Trump.
Twitter mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah menangguhkan akun @DCLeaks_ dan @ Guccifer_2 yang disebutkan dalam dakwaan. Akun itu dituduh melakukan konspirasi luas yang melibatkan peretasan dan peluncuran dokumen.
Surat dakwaan menuduh sekitar Juni 2016 para konspirator merilis puluhan ribu email dan dokumen yang dicuri "menggunakan persona daring fiktif, termasuk 'DCLeaks' dan 'Guccifer 2.0.'."
"Akun-akun telah ditangguhkan karena terhubung ke jaringan akun yang sebelumnya ditangguhkan karena beroperasi melanggar aturan kami," ujar seorang juru bicara Twitter.
Dakwaan Jumat adalah yang pertama oleh Mueller yang langsung menuduh pemerintah Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden AS. Kremlin membantah tuduhan itu.
Berbicara pada konferensi cybersecurity di Philadelphia pada Sabtu, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kirstjen Nielsen mengatakan dakwaan membuktikan bahwa Amerika Serikat tidak akan mentoleransi campur tangan dalam proses demokrasi. "Dan akan ada konsekuensi bagi campur tangan asing," katanya.