REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali menuduh Google sebagai mesin pencari yang menutupi keadilan media terkait pemberitaan mengenai dirinya. Ia menilai, mesin pencari tersebut hanya menyajikan berita buruk tentangnya.
Trump bahkan menyatakan akan mengambil tindakan terkait ketidakadilan tersebut. Namun, ia tidak menyebutkan tindakan apa yang akan ia lakukan kepada mesin pencari terbesar di dunia tersebut.
"Mereka telah mencurangi saya dan orang lain. Situasi serius ini akan segera diambil tindakan!" kata Trump, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (28/8).
Sementara itu, Google membantah bahwa mesin pencarinya digunakan untuk agenda politik. Google juga menegaskan pihaknya tidak mengarahkan hasil pencariannya terhadap topik-topik tertentu seperti berita yang menjelek-jelekkan Trump.
"Kami tidak condong menunjukkan hasil pencarian kepada kepentingan politik atau ideologi tertentu. Kami selalu meningkatkan mesin pencari Google dan kami tidak pernah mengurutkan hasil pencarian untuk menanipulasi politik," kata Google.
Tujuan dari mesin pencari Google adalah memberikan jawaban paling relevan dalam hitungan detik. Sementara itu penasihat ekonomi Trump, Larry Kudlow mengatakan setelah sang presiden menuduhkan hal itu pada Google, pihaknya akan memeriksa mesin pencari tersebut.