Jumat 21 Sep 2018 12:55 WIB

Ada Penembakan Acak di New York, Lima Orang Tewas

Salah satu korban merupakan gadis berusia delapan tahun.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, SYRACUSE -- Kepala kepolisian wilayah Syracuse, New York, melaporkan, sebanyak lima orang tewas ditembak oleh orang tak dikenal. Korban termasuk gadis berusia delapan tahun. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (21/9) pukul 21.00 waktu setempat.

"Ini merupakan peristiwa tragis, ini merupakan sesuatu yang seharusnya tidak terjadi," ujar Kepala Kepolisian Sracuse, Frank Fowler, dalam konferensi pers, seperti dikutip laman Reuters, Jumat (21/9).

Sementara, ia tidak merinci lebih jauh kelima korban tersebut dan belum menemukan identitas pelaku serta motif di balik penembakan brutal itu.

Pemadam Kebakaran wilayah Syracuse melaporkan, sebanyak tujuh warga ditembak acak di Midland Avenue, pusat Kota Syracuse. Kelimanya tewas dan dua lainnya mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit setempat.

Penembakan tersebut terjadi pada pertemuan keluarga untuk mengenang seseorang yang meninggal karena menderita kanker. Setelah kejadian itu, ambulans terlihat berlalu-lalang dengan pengamanan polisi.

Sebelumnya, pada hari yang sama seorang perempuan bersenjata pistol menembaki toko pusat distribusi obat Rite Aid, Maryland, Amerika Serikat, tiga orang dilaporkan tewas dalam kejadian itu.

"Saya mengonfirmasi beberapa terluka dan menjadi korban, tersangka satu orang untuk insiden ini dalam tahanan dan berada dalam kondisi kritis," kata kepala kepolisian daerah Harford Country, Jeffrey Gahler, seperti dikutip the Guardian.

Tersangka saat ini telah ditangkap. Tersangka juga dilaporkan sempat mencoba bunuh diri. Dia ditahan dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.

Gahler tidak memerinci identitas tersangka atau motifnya. Seperti dikutip dari CNN, Juru Bicara Perusahaan Pete Strella mengatakan The Rite Aid terletak di antara gudang di sebuah taman industri, yang memiliki hampir 1.000 karyawan. Perusahaan ini memproduksi obat-obatan, untuk dikirim ke lebih dari 2.500 toko.

"Kami berdoa kepada semua orang yang terkena dampak, termasuk para responden pertama kami," kata Gubernur Larry Hogan di Twitter. "Negara siap memberikan dukungan apa pun."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement