Selasa 02 Oct 2018 09:12 WIB

Angkatan Laut AS: Manuver Kapal Perang Cina Berbahaya

USS Decatur bermuatan rudal berlayar di LCS untuk operasi kebebasan navigasi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Kapal Perang AS
Kapal Perang AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah kapal perang Cina terdeteksi berada dalam jarak beberapa meter dari kapal perusak Amerika Serikat, USS Decatur di Laut Cina Selatan (LCS).  Pejabat AS mengatakan, USS Decatur memaksa mengubah arah akibat aksi yang bisa disebut tidak aman dan tidak profesional.

USS Decatur milik AS yang bermuatan rudal perusak itu berlayar di LCS guna menggelar kebebasan operasi navigasi atau FON yang rutin dan biasa dilakukan. Pada Ahad (30/9) kemarin, kapal tersebut melewati 12 mil laut karang Gaven dan honson di Kepulauan terpencil, Spratly.

Meski jarak 12 mil pada umumnya dapat diterima di wilayah perairan dekat pulau. Namun, Beijing mengklaim, semua rantai pada perairan Spratly termasuk sebagian besar dari LCS.

"Selama operasi, kapal milter Luyang Cina mendekati USS Decatur dalam manuver yang dinilai tidak aman dan tidak profesional di sekitar Gaven Reef di LCS," ujar juru bicara Armada PAsifik AS, Nate Christensen seperti dikutip Guardian, Selasa (2/10).

Baca juga, Kapal Perang AS Berlayar di Laut Cina Selatan.

Kapal Cina, kemudian mulai melakukan serangkaian manuver yang semakin gencar guna memperingatkan USS Decatur meninggalkan wilayah perairan itu.

"Kapal perusak Cina itu semakin mendekat dalam jarak 45 yard dari busur Decatur, setelah itu Decatur menghalau untuk mencegah tabrakan," ujarnya.

Hubungan di antara kedua negara mengalami ketegangan dengan berbagai tingkatannya sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada 2017.

Perang dagang yang dicanangkan Trump membuat Beijing murka. Apalagi dengan penjualan senjata sebesar 1,3 miliar dolar AS ke Taiwan. Cina selama ini mengakui Taiwan bagian dari wilayahnya.

Baru-baru ini, Washington memberlakukan tarif perdagangan baru terhadap Cina sebesar 200 miliar dolar AS pada bea impor. Cina tidak bisa diam dan melakukan pembalasan termasuk membatalkan kunjungan pertemuan pejabat tinggi angkatan laut mereka dengan AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement