Ahad 07 Oct 2018 06:40 WIB

Trump Yakin Kavanaugh tidak Bersalah dalam Kasus Pelecehan

Kavanaugh terpilih sebagai hakim Mahkamah Agung AS

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Nidia Zuraya
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump yakin 100 persen calon hakim Mahkamah Agung AS Brett Kavanaugh tidak bersalah atas kasus pelecehan seksual 36 tahun yang lalu. Presiden AS ke-45 itu sangat yakin Dr Christine Blasey Ford telah menuduh orang yang salah.

"Ini salah satu alasan mengapa saya memilih dia karena tidak ada orang yang memiliki masa lalu yang benar-benar bersih seperti Brett Kavanaugh, dia orang yang luarbiasa dan saya sangat merasa terhormat dapat memilih dia," kata Trump, Ahad (7/10).

Ford telah bersaksi di depan senat bidang kehakiman AS tentang pelecehan seksual yang dilakukan Kavanaugh pada tahun 1982. Ketika keduanya masih sekolah menegah atas. Tapi Kavanaugh menyangkal dengan keras pengakuan Ford tersebut. Meski dalam kesaksiannya Kavanaugh mengaku kerap minum minuman keras dalam jumlah yang tidak wajar.

"Kami merasa terhormat dia bisa bertahan dengan serang, yang sangat amat kejam dari Demokrat," kata Trump.

Kavanaugh pun terpilih sebagai hakim MA AS setelah terpecahnya di senat. Partai Republik menyangkal semua tuduhan yang diarahkan kepada Kavanaugh.

Trump menonton kemenangan Kavanaugh ketika ia terbang dengan Air Force One menuju kampanye politik di Kansas. Ia menonton melalui televisi layar lebar di pesawat Kepresidenan AS tersebut.

Trump mengacungkan dua jari jembolnya ketika Kavanaugh dinyatakan menang. Trump membantah prediksi yang menyatakan kemarahan pemilih perempuan atas nominasi Kavanaugh sebagai ketua MA AS akan mempengaruhi suara Partai Republik di pemilih kongres pada 6 November mendatang.

"Perempuan marah dengan apa yang terjadi dengan Brett Kavanaugh, itu benar-benar perkataan yang salah karena saya rasa perempuan dalam banyak hal lebih kuat daripada laki-laki," tambah Trump.

Pada 5 Oktober lalu sekitar 300 perempuan yang berdemontrasi di gedung senat AS Capitol Hill, ditangkap polisi. Mereka ditangkap ketika memprotes partai Republik yang tetap mencalonkan Kavanaugh meski pernah melakukan pelecahan seksual.

Menurut Trump para demonstran tersebut demonstran bayaran. Trump menuduh donor partai demokrat seperti George Soros yang telah mendanai gelombang protes dari perempuan tersebut. Ia yakin Partai Republik akan menang pada 6 November mendatang.

"Saya pikir Partai Republik akan luarbiasa baik," kata Trump.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement