Jumat 12 Oct 2018 15:05 WIB

Maduro Tuduh AS Berada di Balik Upaya Pembunuhan Dirinya

Venezuela sudah menangkap pelaku intelektual upaya pembunuhan ini.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Foto: Reuters
Presiden Venezuela Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Amerika Serikat (AS) berada dibalik upaya pembunuhannya pada 4 Agustus lalu. Maduro selamat dari upaya pembunuhan menggunakan drone yang meledak sebelum mendekatinya. Venezuela sudah menangkap pelaku intelektual upaya pembunuhan ini.

"Untuk melawan segala bentuk oligarki, kudeta atau imperialisme yang mengganggu kehidupan demokratis, stabilitas dan perdamaian di negeri ini, kelas pekerja harus turun ke jalan dan berjuang," kata Maduro, seperti dilansir di Telesur, Jumat (12/10).

Dalam penutupan Kongres Konstituen Rakyat Pekerja, Maduro mengatakan Gedung Putih menginstruksikan oligarki di Bogota untuk membunuhnya. Pemerintahan Maduro telah menangkap oposisi yang anggap sebagai pelaku upaya pembunuhan tersebut.

"Kami tidak akan berhenti dengan ancaman atau rencana kudeta, kami tahu kemana kami akan melangkah dan kami optimistis dengan masa depan Venezuela," kata Maduro.

Dalam Kongres tersebut Maduro meluncurkan Rencana Dalam Negeri untuk Kelas Pekerja 2025. Rencana tersebut menjadi perdebatan di Sidang Konstituante. Rencana itu bertujuan mentransformasi model produksi, merevolusi pertahanan militer dan membangun organisasi politik Venezuela.

Maduro juga mengatakan pemerintahannya tengah membangun sistem transportasi untuk melayani rakyat dan bukan untuk melayani pemerintah. Maduro ingin membuat sistem transportasi yang komunal.

"Mari membangun sistem transportasi publik yang komunal, mari bekerja mengenai topik ini untuk mengubah sistem transportasi dan memberikannya kepada komunal dan kelas pekerja yang sebenarnya," kata Maduro.

Dalam kesempatan ini Maduro juga menyangkan sikap Presiden Argentina Mauricio Macri yang meminjam uang untuk menyelamatkan krisis keuangan negaranya kepada International Monetary Fund (IMF). Menurut Maduro, presiden Argentina tersebut sudah menghancurkan kedaulatan ekonomi negaranya sendiri.

"Saya kesakitan melihat bagaimana rakyat Argentina diserahkan ke IMF," kata Maduro. 

Baca juga: Maduro: Cile, Kolombia, Meksiko Konspirasi untuk Bunuh Saya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement